Bogor, Gontornews — Selasa (24/11) serangkaian acara pembukaan, 8th ASEAN International Conference on Islamic Finance (AICIF) resmi dibuka oleh Institut Tazkia, Bogor, yang bertindak sebagai host. Selain dihadiri oleh lebih dari 250 partisipan dari berbagai negara, kalimat sambutan pun turut diberikan oleh Assoc Prof Dr Muhammad Syafi’i Antonio MEc (ketua Yayasan Tazkia Cendekia yang menaungi Institut Tazkia Rektor Institut Tazkia) dan Assoc Prof Dr Murniati Mukhlisin MAcc CFP (rektor Institut Tazkia).
Tidak hanya mereka berdua, kali ini co-host 8th AICIF, rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof Al Makin MA PhD Al juga ikut menyampaikan kata sambutan terakhir yakni dengan menceritakan tentang urgensi perdagangan dan kisah jual beli dalam sejarah Islam sejak periode Makkah. Dimana Islam selalu diwarnai dengan aktivitas bisnis, bahkan Islam masuk ke Indonesia melalui jalur perdagangan. “Kita harus terus belajar untuk mencapai kemakmuran,” terang Makin.
Acara 8th AICIF yang bertema, Islamic Finance’s Contribution to Sustainable Human Development in ASEAN, ini disponsori oleh Bank Maybank Syariah Indonesia dan merupakan hasil kolaborasi Institut Tazkia dengan International Council of Islamic Finance Educators (ICIFE) dan beberapa perguruan tinggi dalam negeri dan luar negeri. Beberapa diantaranya yaitu International Islamic University Malaysia, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), Universitas Islam Sultan Sharif Ali Brunei Darussalam, Mindanao State University Filipina serta Universitas Darussalam Gontor.
Acara dimulai pada pukul 08.30 WIB oleh moderator, Raihan Agra Dharana Kanz selaku mahasiswa Program Internasional Institut Tazkia. Dilanjutkan dengan pembacaan ayat al-Quran oleh Tegar Iman dan Fatih Ulwan. Kemudian penampilan video dari 8th AICIF, serta menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne Tazkia.
Institut Tazkia sendiri berharap, dengan dilaksanakannya 8th AICIF ini, diharapkan dapat menjadi ajang bagi para praktisi, akademisi maupun regulator untuk terus belajar dan berinovasi dalam bidang ekonomi dan keuangan syariah di seluruh dunia. <Edithya Miranti>