Jeddah, Gontornews — Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengeluarkan kecaman keras atas serangan berulang-ulang oleh milisi Houthi di wilayah Arab Saudi.
Dua belas warga sipil terluka oleh serangan pesawat tak berawak yang menargetkan bandara Abha pada hari Kamis. Serangan itu diluncurkan oleh Houthi untuk menargetkan warga sipil. Dua warga Saudi, empat Bangladesh, tiga Nepal, seorang India, seorang Filipina dan seorang Sri Lanka terluka.
Arabnews.com merilis, Sekjen OKI, Hissein Brahim Taha, mengecam keras tindakan kriminal ini. Dia mengatakan serangan berulang-ulang milisi Houthi terhadap warga sipil dan objek sipil di Kerajaan Saudi itu melanggar hukum dan norma internasional.
Taha menegaskan kembali solidaritas OKI dengan Arab Saudi, mendukung langkah-langkah yang diambil untuk melindungi wilayahnya. Ia juga mendoakan agar para korban luka cepat sembuh.
Sekretaris Jenderal Liga Dunia Muslim Dr. Mohammed bin Abdulkarim Al-Issa juga mengutuk serangan itu, dengan mengatakan bahwa milisi Houthi melanjutkan kejahatan terorisnya dengan segala kebiadabannya.
Atas nama badan dan dewan MWL di seluruh dunia, ia menyatakan solidaritas dengan Kerajaan Saudi dalam menghadapi semua yang mengancam keamanannya. Dia menawarkan dukungan untuk semua tindakan yang diambil untuk menjaga keselamatan rakyatnya.
Sekretaris Jenderal Dewan Kerjasama Teluk, Nayef Falah Al-Hajraf, mengatakan bahwa serangan itu adalah kejahatan perang pengecut yang membahayakan nyawa warga sipil, turis dan pekerja.
Dia berbicara tentang perlunya meminta pertanggungjawaban teroris karena bandara sipil berada di bawah perlindungan hukum internasional.
Al-Hajraf memuji kewaspadaan pasukan Koalisi Pemulihan Legitimasi di Yaman, yang dipimpin oleh Arab Saudi, dalam mencegat drone. Dia mengatakan negara-negara anggota GCC lainnya semua berdiri dalam solidaritas dengan Kerajaan Saudi.
Parlemen Arab menggambarkan tindakan itu sebagai teroris dan destruktif dan mengatakan serangan ini tidak hanya menargetkan Arab Saudi tetapi juga berusaha untuk mengacaukan seluruh wilayah.
Banyak negara, termasuk Mauritania, Djibouti, Kuwait, Yaman, Qatar, AS, UEA, Pakistan, Mesir, Tunisia, dan Yordania, mengecam keras serangan terus-menerus Houthi di wilayah Arab Saudi.[]