Jakarta, Gontornews — Gerakan Pramuka melalui Kwartir Nasional (Kwarnas) bersama Panitia World Muslim Scout Jamboree (WMSJ) 2025 terus melakukan berbagai persiapan intensif demi menyukseskan pelaksanaan WMSJ yang dijadwalkan berlangsung pada 9-14 September 2025.
Acara akbar ini akan digelar di Bumi Perkemahan dan Griya Wisata (Buperta) Cibubur, sebuah lokasi yang sudah dikenal luas sebagai pusat kegiatan Pramuka. Menariknya, penyelenggaraan WMSJ 2025 sekaligus menjadi bagian dari perayaan 100 tahun berdirinya Pondok Modern Darussalam Gontor, yang telah berdiri kokoh sejak tahun 1926. Momentum ini tentu menjadi peluang besar untuk memperkuat nilai-nilai Islam dan kebersamaan dalam gerakan kepramukaan di tingkat global.
Rapat Persiapan: Menyatukan Visi untuk Sukses
Pada 13 Januari 2025, sebuah rapat penting digelar di Aula Sarbini, Wiladatika, mulai pukul 16.00 WIB. Dalam pertemuan ini, berbagai poin strategis dibahas demi memastikan kelancaran penyelenggaraan WMSJ 2025. Panitia fokus pada detail teknis dan administratif agar setiap aspek acara berjalan sempurna. Tak hanya itu, agenda ini juga menjadi ajang untuk mengoordinasikan kontribusi dari berbagai pihak, mulai dari level nasional hingga internasional.
Dukungan Internasional: Endorsement dari OKI
Panitia WMSJ mengumumkan kabar menggembirakan bahwa Organisasi Kerjasama Islam (OKI) telah memberikan dukungan resmi terhadap penyelenggaraan WMSJ 2025. Dukungan tersebut disampaikan langsung oleh Sekretaris Jenderal OKI, Yang Mulia Hissein Brahim Taha, dalam pertemuan bersama Ketua Badan Wakaf Pondok Modern Gontor, Dr KH Hidayat Nur Wahid, di Kantor OKI di Jeddah pada 18 Desember 2024. Endorsement ini menjadi bukti nyata pengakuan global atas pentingnya acara tersebut sebagai wadah silaturahmi dan pembinaan Pramuka Muslim dunia.
Langkah Strategis Selanjutnya
Sebagai tindak lanjut, Kwarnas akan segera mengundang negara-negara anggota OKI untuk berpartisipasi dalam WMSJ 2025. Undangan ini diharapkan dapat mendorong kehadiran peserta dari berbagai belahan dunia, memperkuat kolaborasi antarnegara, sekaligus memperkenalkan Indonesia sebagai tuan rumah yang mampu menyelenggarakan acara berskala internasional.
Sinergi dan Konsolidasi Antarlembaga
Kwarnas, Panitia Gontor, serta Gerakan Pramuka di tingkat nasional dan daerah akan terus bersinergi demi suksesnya WMSJ 2025. Khususnya, Kwarnas diharapkan memberikan kontribusi signifikan dalam bidang teknis kepramukaan (tekpram). Selain itu, kolaborasi dengan organisasi internasional seperti International Union of Muslim Scouts (IUMS) dan National Scout Organization (NSO) juga akan terus dioptimalkan untuk memperkuat pelaksanaan acara ini.
Dengan persiapan matang dan dukungan luas dari berbagai pihak, WMSJ 2025 diharapkan tidak hanya menjadi ajang pertemuan Pramuka Muslim, tetapi juga menjadi tonggak sejarah yang mempererat persaudaraan lintas budaya dan bangsa.
Bagian Agenda Internasional
Wakil Ketua Kwarnas Bidang Kerjasama Dalam Negeri dan Luar Negeri Asrorun Ni’am Sholeh mengatakan WMSJ 2025 juga telah menjadi bagian dari agenda International Union of Muslim Scouts (IUMS).
“Untuk itu, Kwarnas dan Panitia WMSJ sepakat untuk membuat Standar Penyelenggaraan Internasional agar menjadi panduan utama dalam penyelenggaraan acara ini. Sebagai acara berskala global, Kwarnas akan terus mendampingi dalam pelaksanaan kegiatan ini guna memastikan kualitas pelaksanaan sesuai dengan standar internasional,” katanya, Rabu (22/1/2025).
Kepanitiaan bersama yang merupakan sinergitas antara berbagai pihak menjadi kunci sukses acara ini. Kwarnas menegaskan pentingnya kerjasama erat dengan Kwartir Daerah (Kwarda), Kwartir Cabang (Kwarcab), dan Kwartir Ranting (Kwarran) dalam mengoordinasikan berbagai aspek teknis dan operasional acara.
Hak dan kewajiban peserta, baik dari dalam maupun luar negeri, juga telah diatur sesuai dengan standar internasional. Dengan komitmen dan kerjasama yang solid serta koordinasi yang matang, WMSJ 2025 diharapkan menjadi ajang kesyukuran 100 tahun Pondok Modern Darussalam Gontor yang tidak hanya mempererat persaudaraan sesama Pramuka Muslim, tetapi juga memperkenalkan nilai-nilai Islam melalui kepramukaan kepada dunia. [Fathur]