Depok, Gontornews — Kamis (20/6/2024), Pondok Pesantren Nurul Abror menjadi saksi penting dalam perjalanan pendidikan santri-santrinya. Yudisium siswa akhir Kulliyatul Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI) tahun 2024 diselenggarakan dengan khidmat, dihadiri oleh berbagai tokoh penting dari lingkungan pesantren, termasuk utusan dari Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago, Depok.
Acara yang berlangsung di aula utama Pondok Pesantren Nurul Abror ini dihadiri oleh para santri, orangtua, dan para undangan.
Dalam sambutannya, Ustadz Reza Arief memberikan pesan inspiratif yang menggugah semangat para santri. Ia mengatakan, “Kalau mau mudah kerjakan yang sulit, kalau mau sulit kerjakan yang mudah.” Pesan ini menggambarkan filosofi perjuangan dan kerja keras yang harus dipegang oleh setiap santri dalam menjalani kehidupan.
Ustadz Reza menekankan bahwa tantangan dan kesulitan yang dihadapi dalam proses belajar merupakan bagian dari upaya untuk mencapai kesuksesan. “Ketika kita berani menghadapi dan menyelesaikan hal-hal yang sulit, kita sebenarnya sedang mempermudah jalan kita ke depan. Sebaliknya, jika kita hanya memilih jalan yang mudah, tantangan yang lebih besar akan datang dan membuat segalanya terasa lebih sulit,” ujarnya.
Selain sambutan dari Ustadz Reza, acara yudisium juga diisi dengan pesan yang mendalam dari KH Tata Surata, pimpinan Pondok Pesantren Nurul Abror. Dalam sambutannya, KH Tata Surata menyampaikan bahwa para santri sudah dianggap seperti anak sendiri oleh pimpinan pesantren, sehingga berat rasanya untuk melepas mereka. Ia juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada para orangtua yang telah mempercayakan anak-anak mereka untuk dididik di Nurul Abror.
“Harapannya, anak-anak dapat sukses tidak hanya di dunia, tetapi juga di akhirat,” ujar KH Tata Surata. Ia menegaskan pentingnya melanjutkan pendidikan karena secara kapasitas, santri masih perlu banyak peningkatan. Program pengabdian di pesantren dijadikan sebagai wasilah untuk memotivasi para santri agar bisa meningkatkan taraf hidup yang lebih baik.
KH Tata Surata juga meminta agar para kiai dan juga guru guru di tempat pengabdian para santri nantinya untuk terus membimbing dan membina para santri selama pengabdian mereka. “Barangsiapa yang baik mengabdinya maka pasti akan mulia. Jika kita memuliakan anak-anak kita, maka semuanya akan dinilai ibadah oleh Allah SWT,” tambahnya. Ia juga berpesan kepada para orangtua agar tidak hanya ikhlas tetapi juga bahagia dalam melihat anak-anak mereka mengabdi di pesantren, karena banyak orang sukses yang berhasil berasal dari tempat pengabdian.
Yudisium ini juga menjadi momen refleksi bagi para santri untuk merenungkan perjalanan mereka selama menimba ilmu di Pondok Pesantren Nurul Abror. Mereka diharapkan dapat mengaplikasikan ilmu dan nilai-nilai yang telah mereka peroleh di kehidupan nyata.
Kehadiran perwakilan dari Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago menunjukkan adanya sinergi dan kerjasama yang kuat antarpesantren dalam membina dan membentuk generasi yang berakhlak mulia dan berilmu pengetahuan. Hal ini juga memperkuat jaringan pendidikan pesantren yang semakin solid dan saling mendukung.
Dengan semangat yang disampaikan oleh Ustadz Reza Arief dan KH Tata Surata, para santri diharapkan mampu menghadapi masa depan dengan keyakinan dan keberanian. Mereka diharapkan dapat menjadi pemimpin yang tangguh, mampu mengatasi berbagai rintangan, dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
Yudisium ini bukan hanya sekadar seremonial kelulusan, tetapi juga awal dari perjalanan baru bagi para santri untuk terus belajar dan berkarya. Semoga pesan yang disampaikan oleh para pimpinan pesantren menjadi bekal berharga bagi para santri dalam menjalani kehidupan yang penuh tantangan dan peluang. []