Jakarta, Gontornews –Â Kondisi perekonomian global saat ini masih mengalami ketidakpastian. Bagi Indonesia, tantangan terbesar berasal dari kondisi perekonomian Tiongkok, yang merupakan mitra dagang utama. Sebagaimana diketahui perlambatan pertumbuhan ekonomi Tiongkok masih berlangsung hingga saat ini.
Karenanya, Indonesia perlu mencari sumber-sumber pertumbuhan ekonomi yang lebih berkesinambungan dan sedapat mungkin tidak tergantung pada kondisi global. Demikian kata jurubicara Kementerian Keuangan Luky Alfirman dalam “Sosialisasi dan Training Amnesti Pajak†di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Kamis (14/7).
“Cina saat ini mitra dagang nomor satu Indonesia. Baik ekspor maupun impor kita itu terbesar dari dan ke Cina (Tiongkok). Cina itu dari sisi ukuran ekonomi kedua di dunia, dan kita tahu, Cina itu di tahun 2010 masih tumbuh di dua digit, saat ini terakhir Cina itu tumbuh hanya sekitar 6,9 persen saja, jadi terpotong kurang lebih 20 persen hanya dalam waktu 5 tahun. Dan itu pasti berdampak ke Indonesia,†jelasnya seperti dikutip kemenkeu.go.id.
Hal tersebut berdampak pada perekonomian domestik, termasuk pada penerimaan perpajakan. “Kondisi ini yang melatarbelakangi kita untuk mencari sumber-sumber pertumbuhan ekonomi yang baru, yang lebih sustainable sifatnya, yang tidak tergantung pada kondisi global, karena kondisi global masih penuh ketidakpastian,†katanya. [Muhammad Khaerul Muttaqien/Rus]