Ankara, Gontornews — Teka-teki posisi Kepala Staf AB Turki Jenderal Hulusi Akar mulai terkuak. Menurut sumber Hurriyet Daily News, panglima tertinggi militer ditodong untuk menandatangani deklarasi kudeta.
Karena menolak, dia disandra oleh komplotan kudeta. Menurut pihak keamanan, Jenderal Hulusi Akar mula-mula diminta oleh Mayjen Mehmet DiÅŸli bersama sespri dan pembantunya yang berpihak pada komplotan kudeta. Akar diminta menandatangani deklarasi dan membacakanya di muka publik. Karena menolak, Akar ditodong dengan senjata dan sabuk di lehernya.
Tak mempan, Akar kembali dtodong oleh Brigjen Mehmet Partigöç. ” Komandan, segera tandatangani deklarasi ini, Anda akan melihat hal-hal yang sangat baik,” tegas Partigoc. Meski terus diintimidasi, Panglima AB Turki tetap menolaknya hingga akhirnya pihak keamanan yang kontra kudeta berhasil membebaskan dari cengkraman para pemberontak.
“Itu sekitar 21:30. Mula-mula terdengar keributan di lantai komandan. Saya bekerja di Mabes Staf Umum. Ternyata, ada tentara dari pasukan khusus. Mayjen Mehmet DiÅŸli keluar dan berkata, ‘Ambillah dia juga’ sambil menunjuk saya. Aku dibaringkan di lantai. ponsel diambil. Mereka mengikat tangan, kaki dan mulut saya. Teriakan terdengar dari ruangan komandan. Semua pembantu dan penjaga yang paling dekat dengan komandan berada di sisi kudeta komplotan ‘. Ketika saya mengangkat kepala, saya melihat orang-orang yang diposisikan di bawah saya adalah dengan komplotan kudeta juga, ” kata sumber yang hadir di Pos Komando pada malam upaya kudeta. Dia bersaksi tanpa mau menyebut nama.
Sumber keamanan juga mengklaim bahwa Wakil Kepala Staf Umum Turki Jenderal Yasar Güler, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Salih Zeki Çolak dan Komandan Angkatan Udara Jenderal Abidin Unal, yang sedang menghadiri acara ernikahan koleganya pada saat itu, semua dilaporkan disandera oleh para pembantu dan penjaganya. Setelah upaya itu diambil di bawah kontrol, baik Dişli dan Partigöç ditangkap.[Dedi Junaedi]