Mekah, Gontornews — Ribuan pekerja perusahaan konstruksi Bin Laden melakukan aksi pembakaran di kawasan Iskan Fuq, Mekah, Arab Saudi, pada Sabtu (30/04). Hingga kini suasana masih mencekam di sekitar lokasi.
Berdasarkan laporan Konsulat Jenderal RI di Mekah, insiden terjadi di kompleks akomodasi pekerja Bin Laden, pada Sabtu (30/04), sekitar pukul 13.00 waktu setempat. Ribuan pekerja dari berbagai negara membakar belasan bus dan mobil petugas. Mereka juga memaksa memasuki kantor pengelola sehingga bangunan rusak berat.
Insiden tersebut, menurut KJRI Mekah, dipicu oleh ketiadaan distribusi logistik dan listrik. Selain itu, para pekerja menuntut kejelasan penyelesaian gaji dan pemulangan terhadap mereka yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) sejak empat bulan terakhir.
Kerusuhan telah dihentikan oleh kepolisian setempat. Meski tidak ada laporan korban jiwa, keadaan masih mencekam. Banyak karyawan Bin Laden, termasuk karyawan WNI, yang mengalami PHK setelah perusahaan itu dijatuhi sanksi terkait katrol jatuh di Masjidil Haram.
Menurut Direktur Perlindungan WNI dari Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhammad Iqbal, di kompleks akomodasi tersebut ada sekitar 1.000 karyawan asal Indonesia di antara karyawan yang berasal dari Mesir, Pakistan, dan Bangladesh.
Para WNI, sebut Iqbal, tidak ada yang ditangkap aparat Saudi. “Menlu telah memerintahkan agar siang ini KJRI segera mensuplai dukungan logistik secara berkala yang pengirimannya dilakukan secara tepat dengan mempertimbangkan sensitivitas situasi di kamp. Menlu juga memerintahkan agar KJRI melakukan upaya-upaya untuk memastikan karyawan WNI selamat dan tidak terpancing tindakan anarkis,†kata Iqbal seperti diunggah bbc.com (1/5).
Saat ini KJRI sedang menjajaki bantuan pengacara untuk memastikan pemenuhan hak-hak karyawan WNI di perusahaan Bin Laden.
Secara keseluruhan, diperkirakan terdapat sekitar 6.000 WNI bekerja sebagai karyawan perusahaan konstruksi terbesar di Arab Saudi, Bin Laden Group. Akibat kesulitan keuangan yang dihadapi setelah peristiwa jatuhnya katrol raksasa pada musim haji lalu, ribuan karyawan mengalami PHK, termasuk dari Indonesia.[Fathurroji NK/Dedi Junaedi]