Di tengah tengah padatnya kegiatan Silaturrahim dan Rihlah 700 Kader dan Guru Pondok Modern Darussalam Gontor di kota Pahlawan Surabaya Jatim, Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor KH. Hasan Abdullah Sahal, KH.Syamsul Hadi Abdan, beserta Ketua Badan Wakaf KH.Akrim Mariyat, beliau berkenan bersilaturrahim dan napak tilas di Pondok Pesantren Alhamdaniyah Siwalan Panji Buduran Sidoarjo, pada hari selasa 12 Rabiul Awal 1440H.
Pondok tersebut adalah tempat dimana Pendiri Gontor KH.Ahmad Sahal dan adiknya KH.Zaenuddin Fananie nyantri dan menuntut berbagai macam kitab turats islami, seperti Jurumiyah, Imrithi, Mutamimah, Alfiyah, Amtsilah Tashrifiyah, Mushtholah Al-Hadits, Arba’in Nawawi, Riyadhus Sholihin, Al-Adzkar, Minhajut Tholibin, Syarh Muslim,Taqrib, Fathul Qorib, Tausyaikh, Fathul Mu’in, Ta’limul Muta’alim, dll.
Pondok Pesantren Al-Hamdaniyah didirikan sejak tahun 1787 oleh KH Hamdani, ulama besar asal Pasuruan. Kini usia Ponpes Al-Hamdaniyah telah mencapai usia 231 tahun atau dua abad lebih.
“Dulu asalnya daerah ini rawa dan oleh beliau (KH Hamdani) berdoa minta kepada Allah SWT, semoga tanah yang asalnya rawah bisa menjadi tanah dan pesantren yang melahirkan para tokoh tokoh bangsa.
Pondok ini masih memiliki bentuk bangunan yang masih asli dan unik. Terutama keunikan bangunan para santrinya. Berdinding anyaman bambu dan diberi jendela pada setiap kamarnya serta bangunan yang disangga dengan kaki-kaki beton, membuat asrama santri ini nampak seperti rumah Joglo, Bahkan dari asrama ke masjid dan ke kelas, disediakan batu batu supaya santri bisa berjalan tanpa sandal dan tetap memeliki wudlu dan tidak kotor, ada beberapa asrama santri yang kondisinya sudah memprihatinkan. Namun, Pengasuh pondok masih mempertahankan keunikan pondok tertua di Jawa Timur ini.
Setiap asrama dibagi dalam beberapa kamar yang diisi dua hingga tiga santri dengan ukura ruangan 2 x 3 meter. Di dalam kamar kecil itulah, tempat para santri belajar dan beristirahrat.
Pondok Siwalan Panji telah mencetak generasi emas yang menjadi garda depan perjuangan bangsa indonesia, terutama para pejuang islam. Benerapa ulama besar dan terkenal pernah mengenyam pendidikan di pondok ini, diantaranya adalah:
KH.Hasyim Asy’ari, KH Asy’Ad Samsul Arifin situbondo, KH Ridwan Abdullah pencipta lambang Nahdlatul Ulama, KH Alwi Abdul Aziz, KH Wahid Hasyim, KH.Cholil Bangkalan, KH.Wahab Hasbullah, KH. Umar Jember, KH. Usman Al Ishaqi, KH. Abdul Majid bata-bata Pamekasan, KH.Dimyati Banten, KH.Hamid Abdullah Pasuruan, KH Alwi Abdul Aziz, dan lain-lain.
“Selain mengajarkan berbagai ilmu agama, pondok ini pernah menjadi saksi sejarah perjuangan merebut kemerdekaan bangsa Indonesia. Menjadi tempat pertemuan antara presiden Soekarno, Bung Hatta, Bung Tomo yang pada akhirnya melahirkan Laskar Hizbullah,” kata Gus mukhit, salah satu cicit dan generasi ke 5, pendiri pesantren Alhamdaniyah atau yg terkenal dengan nama siwalan panji
Di Pondok ini, dulu juga sering dibuat pertemuan tokoh-tokoh Nasional pada Zaman Revolusi, diantaranya adalah Ir.Soekarno, Bung Hatta, KH. Wahab Hasbullah, KH. Wahid Hasyim, KH. Idham Cholid, Hamka, Bung Tomo, dan tokoh-tokoh besar lain.[DJ]