Jakarta, Gontornews — Sekitar 70 organisasi masyarakat (ormas) akan menggelar simposium nasional bertajuk “Mengamankan Pancasila dari Ancaman Kebangkitan Partai Komunis Indonesia dan Ideologi Lain” pada Rabu dan Kamis, 1 dan 2 Juni 2016, di Balai Kartini, Jakarta.
Ketua Pelaksana Simposium, Letjen TNI (Purn) Kiki Syahnakri, mengatakan acara tersebut diselenggarakan oleh lebih dari 70 ormas, di antaranya adalah Gerakan Bela Negara, Organisasi Purnawirawan TNI-Polri, ormas-ormas berlandaskan Pancasila, dan berbagai ormas Islam.
“Simposium ini dilatarbelakangi oleh kegelisahan anak bangsa atas ancaman terhadap Pancasila, UUD 1945 dan keutuhan NKRI,†kata Kiki saat konferensi pers di Gedung Dewan Dakwah Indonesia, Jakarta, Senin (30/5).
Saat ini, tambah Kiki, pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila sangat minim. Sebaliknya, paham komunisme justru marak. Karena itulah, ia bersama ormas lain membuat simposium.
Kiki menjelaskan, ada lima tujuan yang ingin dicapai dari penyelenggaraan simposium ini.
Pertama, mempersatukan semua komponen bangsa untuk menghadapi ancaman hegemoni global yang anti-Pancasila.
Kedua, mencegah berbagai upaya untuk membangkitkan kembali Partai Komunis Indonesia (PKI). “Kebangkitan PKI bukan hanya wacana. Ditandai peredaran buku komunisme, atribut PKI, Festival Belok Kiri, kemudian simposium yang berisi LSM kiri,” tegas Kiki.
Ketiga, membangun kesadaran bangsa bahwa PKI telah berkali-kali melakukan pemberontakan terhadap Indonesia sejak tahun 1948 hingga 1965.
“Kemudian, pemutarbalikan fakta, rekayasa pembunuhan yang dilakukan TNI dan ormas Islam. Ini pemutarbalikan faktanya,” jelas Kiki.
Keempat, menegaskan ideologi yang bertentangan dengan Pancasila tidak dapat hidup di Indonesia. Ideologi itu baik dalam bentuk partai politik, ormas, maupun lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Kelima, rekomendasi menyeluruh dan adil bagi pemerintah untuk menghadapi musuh Pancasila.
Sementara itu Muhammad Al Khathtath, Sekjen Forum Umat Islam (FUI) menjelaskan, munculnya gerakan PKI sudah kasat mata. Banyak simbol tentang PKI mulai marak di negeri ini. Gerakan PKI sudah mulai menampakkan di permukaan dan bukan menjadi gerakan bawah tanah lagi.
Al Khathtath menegaskan, umat Islam telah sepakat melalui ijtima’ ulama pada tahun 1957 di Palembang yang menegaskan bahwa paham komunis yang dibawa PKI adalah bertentangan dengan Islam. “Umat Islam harus menyadari dan bersikap akan bangkitnya PKI di negeri ini,†jelasnya. [Fathurroji/Rus]