Depok, Gontornews — Alumni Pondok Modern Darussalam Gontor Putri tahun 2004 pada Sabtu (22/1) malam sukses mengadakan, “Tausiyah Islamic Parenting”, bersama al-Ustadz Dr KH Ahmad Hidayatullah Zarkasyi MA. Acara yang disiarkan secara live Zoom Meeting ini juga turut dimeriahkan oleh ratusan peserta alumni Gontor Putri lintas marhalah dan dimoderatori langsung oleh Ustadzah Dr Ade Ruswati MPd, alumnus Gontor Putri 2004.
Di hadapan alumni, KH Ahmad Hidayatullah memaparkan, “Kita adalah santri, maka kita harus mendidik keluarga kita sebagai santri.” Kita pun harus mendidik anak kita dengan pendidikan Islami karena kita yang diharapkan untuk melengkapi pendidikan mereka di sekolah.
Cara mendidik anak menurutnya yakni, pertama dengan mengajarkan iman. Contohnya dengan menceritakan kisah Islami, mengajarkan al-Qur’an, pembiasaan shalat, dan birrul walidain (berbakti kepada kedua orangtua).
Sedangkan dalam mengajarkan al-Qur’an, guru yang terbaik dalam mengajarkannya ialah sang ibu. Agar anak kelak ketika dewasa, saat ia tengah membuka mushaf al-Qur’annya atau mempelajarinya, ia akan rindu dengan sosok seorang ibu yang dahulu telah berjuang dan bersabar mengajarkan ayat-ayat suci al-Qur’an kepadanya.
Kemudian rumusnya adalah lanjut sang kiai, pertama dengan pembiasaan dan kedua dengan pemaksaan. Sedangkan cara kita dalam melakukan pemaksaan tersebut yaitu dengan hal yang bersifat filosofis dan hikmatis.
Mereka mungkin kala itu menangis, akan tapi setelah dewasa hal itu akan berkesan bahwa pemaksaan itulah yang betul-betul luar biasa bagi diri meka kelak. “Dan itu ternyata bentuk kasih sayang,” terang kiai yang pernah menjadi wakil pengasuh Pondok Gontor Putri 1 itu.
Untuk memudahkan dalam berinteraksi dengan anak, orangtua juga bisa banyak belajar dari guru Taman Kanak-Kanak karena mereka sering mengamalkan cara bersikap yang benar kepada anak-anak. Kemudian tambahlah dengan kalimat basmallah serta berdoa memohon pertolongan kepada Allah SWT.
Ketika mendidik anak, didiklah mereka dengan ketulusan hati dan jangan lupa agar hati ini terus berzikir mendoakn kebaikan kepadanya. “Maka anakku, bagi kalian yang tidak memiliki kesibukan di luar rumah dan bisa mendidik keluarga, saya ucapkan selamat! Sedangkan untuk yang sibuk di luar rumah, maka tetap saja sisakan waktu untuk mengontrol anak,” pesan putra KH Imam Zarkasyi tersebut. Jadi, sambungnya, filosofis dan hikmatis itu bisa dilakukan untuk semua ibu yang memiliki kesibukan di dalam dan luar rumah.
Ustadz pun menambahkan agar alumni tidak lupa untuk memiliki target tersendiri dalam mendidik anak yakni dengan mengajarkan anak untuk sholat, membaca al Quran, birrul walidain, juga sedekah.
Usai sesi diskusi inti, panitia acara kemudian mempersilakan Ustadzah Hj Aprina Levi, alumnus Gontor Putri 2004 untuk menceritakan kisah perjuangannya dalam mendirikan sekolah tahfidz balita di daerah pedalaman Sampang, Madura. Uraian sang pejuang Muslimah itu pun dibanjiri decak kagum dan dukungan serta doa yang tulus dari kawan-kawan alumni yang hadir.
Mengakhiri kajian parenting malam itu, KH Ahmad Hidayatullah lalu berpesan bahwa rumus keluarga adalah jangan pisahkan suami dengan ibu bapaknya, itu sudah jelas. Asalkan tidak di luar batas, kita tetap harus berbuat baik, berbakti kepada merka. “Ambil hatinya dulu, birrul walidain dulu, baru kalau sudah dekat kita baru bisa mengomunikasikan apa saja,” tutup sang Ustadz. [Edithya Miranti]