Washington, Gontornews — Pemerintah Amerika Serikat, Rabu (28/7/2021), meminta Perdana Menteri Lebanon Terpilih, Najib Mikati, untuk segera membentuk kabinet pemerintahan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, Jalina Porter, menegaskan bahwa Amerika Serikat mendorong pembentukan pemerintahan yang berkomitmen untuk menyelesaikan krisis Lebanon.
βAmerika Serikat memperbaharui seruannya untuk segera membentuk pemerintahan yang berdaya dan pemerintahan yang juga berkomitmen untuk menerapkan reformasi kritis,β kata Porter sebagaimana dilansir Gulf News.
Setelah ditunjuk sebagai Perdana Menteri, Mikati mengadakan konsultasi dengan partai-partai politik, Selasa (27/7/2021). Mantan Perdana Menteri Lebanon periode 2005 dan 2011 tersebut menyebut partai-partai politik sudah menyetujui perlunya upaya menyatukan pemerintah dengan cepat.
Pada Selasa, Mikati bertemu dengan perwakilan partai-partai politik terkemuka seperti Syiah HizbullahΒ dan Gerakan Patriotik Bebas yang didirikan Presiden Michel Aoun.
βAda kesepakatan bulat dari semua blok dari semua blok dan anggota parlemen tentang perlunya mempercepat proses pembentukan kabinet,β ungkap Mikati pasca pertemuan konsultasi dengan perwakilan partai politik dan parlemen.
Lebanon mengalami krisis ekonomi terburuk dalam sejarah setelah beberapa aktor politik dalam negeri berkonflik satu sama lain. Kekosongan kursi Perdana Menteri terus terjadi dalam satu tahun terakhir menyebabkan pembentukan pemerintahan baru tidak berjalan lancar.
Konstitusi Lebanon mengamani persetujuan Presiden dan Perdana Menteri untuk membentuk dan menjalankan fungsi pemerintahan. Belum adanya Perdana Menteri Lebanon secara definitif membuat pembentukan kabinet terhambat. [Mohamad Deny Irawan]