Xinjiang, Gontornews — Lembaga Amil Zakat Infak Shadaqah (Lazis) Assalam Fil Alamin, atau ASFA Foundation, bersama sejumlah kiai pesantren salafiyah dan ‘asriyah melakukan lawatan ke Cina. Melalui kunjungan yang berlangsung selama satu pekan, mulai 13 hingga 20 Oktober, itu, ASFA Foundation membuka peluang bagi para pesantren untuk melakukan pertukaran pelajar antar kedua negara.
Ketua ASFA Foundation, Komjen (Purn) Syafrudin Kambo berharap ide pertukaran pelajar muslim di Cina dengan pesantren di Indonesia dapat segera terealisasi. “Anak-anak muda muslim dari Cina bisa belajar di pesantren-pesantren dan perguruan tinggi pesantren di Indonesia,” kata Haji Syafrudin sebagaimana dilansir laman Tazakka.or.id.
“Sebaliknya, para santri juga bisa melanjutkan studinya di Cina, khususnya di bidang sains dan teknologi,” sambungnya.
Haji Syafrudin menambahkan bahwa pihaknya akan terus mengembangkan peluang-peluang kerja sama semisal antara kedua negara. Bahkan, pihaknya juga sedang mempersiapkan program-program pertukaran pelajar serupa dengan negara-negara maju selain Cina.
Mantan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) periode 2018-2019 itu mengungkapkan upaya ini sejalan dengan penyiapan SDM pesantren yang cakap secara sains dan teknologi dan tetap menjunjung tinggi akhlakul karimah.
“Langkah ini bagian dari upaya menyiapkan bangsa kita dalam menghadapi tantangan bonus demografi Indonesia di tahun-tahun mendatang,” tambah pria yang juga mengemban amanah sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI).
Sementara itu, salah seorang peserta lawatan ke Cina dari kalangan pesantren asriyah, KH Anang Rikza Masyhadi dari Pondok Modern Tazakka menyambut baik inisiasi tersebut. Menurutnya, ribuan pesantren yang tergabung dalam Forum Pesantren Alumni Gontor (FPAG) siap meyambut peluang program pertukaran pelajar dari Cina.
Senada dengan Kiai Anang, Kiai Lukman Haris Dimyati dari Pesantren Tremas Pacitan juga siap menginformasikan program ini ke Forum Komunikasi Pesantren Muadalah sekaligus dari kalangan pesantren salafiyah.
Selain Haji Syafrudin Kambo dari ASFA Foundation, hadir pula dalam lawatan ini Habib Dr Ali Hasan Bahar (Ketua Lazisnu PBNU), Irjen Pol (Purn) Mas Guntur Laope (Ketua Wakaf ASFA), Irjen Pol (Purn) Nur Widianto (Pembina Dunia Melayu Dunia Islam), KH Anizar Masyhadi (Wakil Ketua Lazis ASFA), Prof Dr Sangidu (Ketua Departemen Antarbudaya UGM), KH Akomadin Sofa (Ketua Forum Silaturahim Kiai Muda Jawa Tengah), KH Said Aldi Al-Idrus (Ketua BKPRMI Dewan Masjid Indonesia), Habib Geys, dai muda milenial, Ustadz Pangeran Arsyad, Lc (Lazis ASFA) dan Buyung Wijaya dari CEO Tawaf TV. [Mohamad Deny Irawan]