Palongkhali, Gontornews – Pemerintah Bangladesh menyatakan bahwa pemulangan pengungsi Rohingya di Bangladesh ditunda. Menurut seorang pejabat senior Bangladesh, penyebab penundaan tersebut karena proses penyusunan dan verifikasi data pengungsi tidak lengkap.
Lebih lanjut, Reuters melansir, bahwa keputusan penundaan tersebut muncul saat terjadi ketegangan di kamp pengungsian yang menampung ratusan ribu pengungsi. Para pengungsi menentang proses pemulangan tersebut karena kurangnya jaminan keamanan.
Sebelumnya, Myanmar telah sepakat untuk menerima kembali pengungsi Rohignya di dua titik penerimaan di daerah yang berbatasan langsung antara Bangladesh dan Myanmar setidaknya dalam 2 tahun mendatang. Pihak berwenang menyebut bahwa proses pemulangan tersebut bersifat sukarela.
Meski demikian, komisaris bantuan dan rehabilitasi pengungsi Bangladesh, Abul Kalam, mengaku bahwa pemulangan tersebut harus segera dilakukan. Jika tidak, maka penjadwalan ulang akan dilakukan.
“Ada banyak hal yang tersisa,” kata Abul Kalam.
“Daftar nama pengungsi yang akan dikirim kembali belum diverifikasi sedangkan kamp transit masih ada,” tambahnya.
Di lain pihak, Myanmar menyatakan kesiapannya untuk menerima kembali warga etnis Rohingya tersebut.
“Kami siap menerima mereka begitu sampai di Myanmar. Mereka adalah bagian dari kita dan segala persiapannya sudah siap,” kata Direktur Jenderal Kementerian Kesejahteraan Sosial, Ko Ko Naing.
Meski demikian, Ko Ko Naing menolak untuk memberikan komentar terkait dengan penundaan proses pemulangan warga Rohingya ke Myanmar. [Mohamad Deny Irawan]