Jakarta, Gontornews — Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menggelar Kampanye Zakat untuk Kemandirian Disabilitas di area Car Free Day (CFD), Jl Sudirman- MH Thamrin, Jakarta, Ahad (1/12). Kegiatan ini menjadi bagian dari Peringatan Hari Disabilitas Internasional yang diperingati pada 3 Desember setiap tahunnya.
Berbagai kegiatan pun disiapkan dalam kegiatan kampanye ini. Diantaranya adalah aksi simpatik untuk mendukung hak-hak dan memberikan semangat kepada para penyandang disabilitas. BAZNAS juga mengundang para tokoh disabilitas untuk diskusi bersama, antara lain atlet Indonesia Amputee Football, Wahyu Chandra Aji yang berbagi pengalaman mengenai prestasi yang telah diukirnya.
Hadir pula Dewan Kemakmuran Masjid El Syifa Ciganjur, Hadi Saifullah memaparkan pentingnya Sarana Ibadah bersifat Inklusif bagi Disabilitas. BAZNAS juga mendorong layanan terbaik bagi para penyandang disabilitas melalui Program Layanan Aktif BAZNAS (LAB). Berbagai layanan yang telah dilakukan akan dipaparkan oleh Kepala LAB, Iskandar Darussalam.
Pada area tersebut, BAZNAS turut menunjukkan keahlian para tuna netra melalui Layanan Pijat gratis dan dapur air bagi para pengunjung Car Free Day.
Direktur Utama BAZNAS, M Arifin Purwakananta mengatakan, BAZNAS bangga memiliki layanan yang menemani sahabat penyandang disabilitas mendapatkan hak-haknya.
Melihat dinamika penyandang disabilitas di masyarakat, beberapa masih memandang mereka sebagai objek belum sebagai subjek yang diikutsertakan membangun di semua sektor bidang masyarakat. “Padahal mereka memiliki potensi yang sama dengan masyarakat lain, karena itu penting untuk menyampaikan berbagai prestasi yang telah diraih para penyandang disabilitas dalam pembangunan di masyarakat,” katanya.
Selain itu, dalam kegiatan ini BAZNAS mengundang partisipasi masyarakat dalam mendukung prestasi para penyandang disabilitas terutama mereka yang masih berada dalam kategori mustahik dengan menyalurkan zakat melalui BAZNAS. BAZNAS telah memiliki berbagai program pendistribusian dan pendayagunaan bagi para penyandang disabilitas, seperti Program “Mustahik Pengusaha” dalam upaya meningkatkan ekonomi mustahik, termasuk juga didalamnya kelompok usaha disabilitas.
Program ini tidak hanya memberikan bantuan modal usaha, tapi juga pendampingan intensif berupa pengembangan usaha, pelatihan keahlian dan pencatatan keuangan. Kegiatan pendampingan menjadi salah satu faktor keberhasilan program, untuk menjaga semangat mustahik dan memastikan usaha mereka berjalan sesuai rencana. Melalui LAB, BAZNAS juga mendistribusikan kebutuhan-kebutuhan dasar bagi para penyandang disabilitas yang membutuhkan. []