Islamabad, Gontornews — Perdana Menteri Imran Khan menyebut enggan menjelaskan dengan rinci jumlah bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Cina kepada Pakistan. Menurut Imran, permintaan ini dilakukan untuk menaggulangi potensi ‘kecemburuan sosial’ yang melanda rekan atau mitra regional Cina.
Tetapi, PM Imran mengatakan bahwa bantuan yang akan diterima oleh Pakistan merupakan paket bantuan yang belum pernah mereka dapatkan sebelumnya.
“Mereka tidak ingin kita mengungkapkan berapa jumlah bantuan yang mereka berikan,” sebut PM Imran sebagaimana dilansir Daily Times, Jumat (9/11).
Sebelumnya, PM Imran Khan bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping, Jumat (2/11). Di awal, PM Imran Khan mengatakan bahwa pihaknya akan belajar kepada Cina soal pengendalian ekonomi dan penanggulangan krisis.
“Partai saya baru berkuasa dalam dua bulan. Sayangnya, kami mewarisi situasi ekonomi yang sulit,” kata PM Imran Khan sebagaiaman dilansir Reuters.
“Setiap negara memiliki siklusnya. Ada negara yang memiliki poin tinggi dan ada pula negara yang memiliki poin yang rendah. Seperti negara kami saat ini yang tengah berada di titik terendah terkhusus pada defisit yang sangat besar dalam fiskal maupun neraca berjalan,” tambah Khan.
Sementara itu, Presiden Cina, XI Jinping mengatakan kesediaannya untuk membantu Pakistan sambil memperkuat beberapa kemitraan di beberapa sektor strategis.
“Bagi saya, hubungan Cina-Pakistan sangat penting. Saya bersedia bekerjasama dengan Perdana Menteri untuk memperkuat kemitraan strategis Cina-Pakistan dan membangun era baru kemitraan Cina-Pakistan,” ungkap Xi saat berdikusi dengan PM Imran Khan di Balai Besar Rakyat Cina.
Meskipun Cina merupakan sekutu dagang Pakistan, pemerintahan Khan berusaha untuk meninjau kembali sejumlah mega proyek senilai 60 miliar dolar Amerika Serikat, atau sekitar 896,1 triliun rupiah (kurs 1 dolar AS = Rp 14.935,-), dan mengusulkan pengalihan dari bidang infrastruktur ke proyek berbasis pembangunan sosial. [Mohamad Deny Irawan]