Singapura, Gontornews — Sejumlah perusahaan di Singapura terpaksa kembali menerapkan kebijakan bekerja dari rumah seiring dengan meningkatnya kasus Covid-19. Salah satu perusahaan penerap kebijakan tersebut yaitu Tate Anzur, yang dalam satu bulan terakhir, melaporkan bahwa setengah dari total karyawannya mengambil cuti karena alasan medis. Belakangan, mereka juga melaporkan bahwa empat orang karyawan pengambil cuti medis dinyatakan positif Covid-19.
“Kami berharap perusahaan dan seluruh karyawan menjadi bagian dari kami dengan memiliki tim yang sehat, bersemangat dan melakukan yang terbaik di tempat kerja terlepas dari peningkatan jumlah kasus yang kita lihat saat ini,” ungkap Direktur Pelaksana Tate Anzur, Yvonne Li, kepada Channel News Asia.
Pada 14 April 2023, Menteri Kesehatan Singapura, Ong Ya Kung, menyebut negaranya telah berada di tengah gelombang Covid-19 baru dalam satu bulan terakhir. Pada periode tersebut, Kementerian mencatat jumlah infeksi harian meningkat dari 1400 kasus pada bulan Maret menjadi 4000 kasus dalam satu hari pada akhir pekan lalu.
Kementerian Kesehatan Singapura, Senin (17/04/2023), mencatat jumlah kasus Covid-19 dalam rentang 2 hingga April 2023 mencapai 16.018 kasus. Angka ini lebih rendah ketimbang kasus Covid-19 pekan lalu yang mencapai 28.410 kasus.
Selain Tate Anzur, objek wisata Madame Tussauds Singapura mengatakan bahwa dua sampai empat anggota staf yang berhadapan langsung dengan konsumen telah mengambil cuti medis selama beberapa pekan terakhir.
“Anehnya, (kami memiliki) nol kasus Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir. Tetapi, kami memiliki banyak flu biasa yang beredar,” kata Direktur Operasional Madame Tussauds Singapura, Sylvia Tan.
“Tenaga kerja kami masih sangat sedikit sehingga kami cukup berhati-hati karena tidak mampu membiarkan setengah tim kalah,” sambungnya.
Tan menambahkan bahwa pihaknya telah mengambil sejumlah langkah pencegahan, salah satunya, dengan menyiapkan alat pengujian Covid-19.
“Jika positif, mereka akan segera dipulangkan. Alat tes akan dikearhkan untuk menutup kontak dan area akan dibersihkan secara menyeluruh,” jelasnya.
Selain itu, perusahaan tidak memerlukan sertifikat medis bagi mereka yang terdiagnosa positif. Tan juga mengharuskan karyawannya untuk mengirimkan video saat menjalani tes dan menunjukkan hasilnya. Karyawan, lanjut Tan, juga mengizinkan karyawan untuk kembali masuk setelah berististirahat 5 hari atau setelah dinyatakan negatif Covid-19. [Mohamad Deny Irawan]