Jakarta, Gontornews — Instrumen terbaik untuk mencapai keadilan dan pemerataan ekonomi adalah usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Jika UMKM dikembangkan dan dibangun secara utuh, pembagian nilai tambah warga Indonesia akan lebih merata.
Demikian kata mantan Wakil Presiden Republik Indonesia Boediono pada malam pemberian penghargaan Bank Indonesia di Kantor Pusat BI Jakarta, Rabu (1/6) malam.
Boediono memaparkan lima strategi untuk pengembangan UMKM di ASEAN yang dirumuskan dalam “Small Medium Enterprises (SME) Development“.
Pertama mempromosikan produktivitas teknologi dan inovasi.
Kedua, akses pembiayaan yang dinilai masih ada ruang kesempatan bagi seluruh pihak, terutama perbankan untuk mendukung penyaluran kredit UMKM.
Ketiga adalah akses pasar. Boediono menjelaskan UMKM tidak boleh hanya beroperasi di pasar setempat, melainkan di pasar internasional.
Keempat, strategi penciptaan suasana iklim usaha yang memudahkan pelaku bisnis.
“Jangan sampai UMKM menemui hambatan yang lebih besar daripada yang dihadapi perusahaan besar. Perizinan harusnya dipermudah,” kata Boediono seperti dikutip antaranews.com.
Adapun strategi kelima adalah kualitas kemampuan kewirausahaan yang harus diasah. [Muhammad Khaerul Muttaqien/Rus]