Ankara, Gontornews — Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah menyatakan penyesalannya telah membantu organisasi Fathullah Gulen di masa lalu. ”Maafkan saya akhirnya harus membuka wajah asli kelompok ini kepada warga Turki.”
Setelah upaya kudeta mereka gagal, tambah Erdogan: ”Atasnama Tuhan dan demi bangsa ini, Saya berjanji untuk membuka kedok Gulen dan organisasinya yang telah mengakibatkan 238 orang tewas dan ribua lainnya terluka.”
“Mantan Presiden (Turgut) Özal, (Suleyman) Demirel, PM (Bulent) Ecevit dan bahkan kami telah membiarkan struktur negara paralel ini tumbuh dan berkembang. Terus terang, saya membiarkan dan membantu mereka dengan alasan dulu ada titik temu. Meski begitu ada banyak masalah yang saya pribadi tidak setuju dengan mereka, ” ungkap Erdogan dalam pidato pertemuan Extraordinary Religion Council di Ankara (3/8).
Alasan mengapa organisasi Gülenist mampu hidup dan menebarkan virus pemikiran di masyarakat adalah antara lain karena karakteristik ini kelompok itu selalu didukung oleh opini publik Turki hampir sepanjang waktu.
Aksi dan pemikiran mereka yang mengusung isu pendidikan, bantuan, dan solidaritas di dalam negeri dan luar negeri memang bisa mengecoh. Apalagi dikemas dengan simbol agama dan mereka katakan atasnama’Allah.
Erdogan mengakui dirinya gagal untuk melihat maksud organisasi itu sebenarnya dan tujuan jangka panjang mreka sampai 2010. Tetapi, setelah itu, ia mulai melihat kelompok dengan cara yang berbeda, mengingat mulai sering menyuarakan pesan-pesan perlawanan dari kelompok mereka, terutama sejak tahun 2012.
Lebih lanjut, Presiden Turki mengaku bahwa ia bahkan tidak bisa meyakinkan beberapa temannya di partai politik tentang beberapa tindakan yang mencurigakan kelompok Gulenist, seperti menargetkan perwira militer senior dan tokoh terkemuka dalam layanan sipil negara dan sektor swasta.
Tudingan korupsi dan penipuan yang diluncurkan pada akhir 2013 adalah titik balik bagaimana wajah asli dari organisasi Gülenist menampakkan diri. Erdogan menyatakan, “Saya tahu bahwa masih ada orang yang tidak mau percaya, atau tidak bisa dan tidak mau melihatnya. Maka, era kecurigaan dan perselisihan pun dimulai.”
Presiden Erdogan menyatakan kesedihannya tidak bisa menunjukkan langsung wajah sebenarnya dari organisasi Gülenist kepada seluruh warga Turki. “Saya menyesalkan tidak mampu mengungkap wajah asli organisasi ini. Kita bertanggung jawab kepada Allah dan bangsa ini. Semoga Tuhan dan bangsa ini mengampuni kita. ”
Salah satu karakteristik yang paling penting dari anggota organisasi ini adalah kemampuan mereka untuk berpura-pura dan menyembunyikan wajah mereka di balik topengnya. Ini pula yang membuatnya sulit percaya atas pernyataan penyesalan para Gulenists. “Apakah mereka benar-benar menyesal? Atau hanya pura-pura dan bagian dari ekspres kemunafikan mereka,” tegas Erdogan.
Sudah waktunya, tambah ERdogan, untuk membiarkan orang-orang ini membayar rekening yang ditanamnya. Negara dan bangsa Turki tidak boleh tunduk dan kalah oleh gerakan Gülenists. “Setelah satu jam saya berbicara di aula ini, ucapan saya tentu akan sampai ke telinga pemimpin teroris di Pennsylvania. Bisa jadi, [Gulen] akan menerima info terlebih dahulu tentang apa yang akan terjadi kepadanya nanti,” pungkas Erdogan. [Dedi Junaedi]