Istanbul, Gontornews — Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan Turki akan segera mendapatkan 10 juta dosis vaksin tahap kedua dari Biotek Sinovac Cina.
“Pengadaan vaksin tahap kedua kami sudah mendapat persetujuan dari Cina. Kemungkinan besar akan datang akhir pekan ini,” kata Erdogan kepada wartawan pada 22 Januari setelah Shalat Jumat di Istanbul, Turki.
Turki telah menerima tiga juta dosis dari Sinovac dan memulai proses vaksinasi pada 13 Januari untuk tenaga kesehatan. Lebih dari satu juta orang telah divaksinasi melalui program yang dijadwalkan. Setiap orang menerima dua dosis dengan interval 28 hari.
Erdogan menginformasikan bahwa program vaksinasi negara itu akan berlanjut secara bertahap seperti yang direncanakan oleh Dewan Sains.
Terkait meningkatnya tekanan dari restoran dan kafe untuk dibuka dalam kondisi tertentu, Erdogan mengatakan mereka akan meninjau penerapan pembatasan dalam rapat kabinet pada 25 Januari.
“Tapi kami khawatir. Mereka mengatakan akan beroperasi dengan aturan yang ketat tapi sayangnya mereka tidak menepati janji. Kami tidak ingin merusak kesuksesan [dalam perang melawan pandemi COVID-19]. Kami tidak ingin mengambil risiko,” tandasnya dikutip Hurriyetdailynews.com.
Restoran, kafe, dan bar telah ditutup sejak pertengahan November dan banyak di antaranya yang mengalami kesulitan ekonomi. Erdogan mengatakan, pembatasan hanya dapat dilonggarkan tergantung pada terus menurunnya jumlah kasus virus korona.
Turki menerapkan jam malam pada akhir pekan dan jam malam antara pukul 9 malam sampai pukul 5 pagi pada hari kerja. Akibat pembatasan tersebut, jumlah kasus baru turun dari 33.000 menjadi kurang dari 6.000 sejak awal Desember. []