Berlin, Gontornews — Para Menteri Luar Negeri (Menlu) dari kelompok ekonomi terkemuka dunia, Kelompok Tujuh (G7), meminta Rusia untuk mengakhiri blokade ekspor gandum Ukraina. Mereka memperingatkan krisis pangan dan energi global yang mengancam negara-negara berkembang.
“Perang agresi Rusia telah menghasilkan salah satu krisis pangan dan energi paling parah dalam sejarah yang sekarang mengancam mereka yang paling rentan di seluruh dunia,” kata pernyataan G7 setelah pertemuan tiga hari di Jerman.
“Kami bertekad untuk mempercepat respons multilateral yang terkoordinasi untuk menjaga keamanan pangan global dan mendukung mitra kami yang paling rentan dalam hal ini,” tambah pernyataan itu dirilis dw.com.
Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock, yang menjadi tuan rumah pertemuan Weissenhaus, mengatakan perang telah menjadi “krisis global.”
Baerbock mengatakan, Rusia sengaja mencoba memperluas perang “gandum” di seluruh dunia, terutama di Afrika.
Diplomat top Jerman itu mengatakan, G7 sedang mencari alternatif untuk pengangkutan gandum Ukraina dengan kapal demi menghindari blokade Rusia.
G7 juga mendesak Beijing, sekutu utama Moskow, untuk tidak “tidak membantu Rusia dalam perang agresinya,” dengan merusak sanksi Barat atau membenarkan tindakan Rusia di Ukraina.[]