Zamboanga, Gontornews—Kelompok Abu Sayyaf telah memberikan pengumuman bahwa batas waktu penebusan para sandera yang masih ditawan akan berakhir pada hari ini (13/6/2016) pukul 15.00 sore waktu setempat.
â€Posis kami terbuka, siapa pun yang akan bernegosiasi, kami akan melayani,†kata Abu Raami juru bicara Abu Sayyaf seperti dilansir Inquirer.
Dalam sebuah video yang dirilis Abu Sayyaf, mereka menunjukkan wajah warga negara asal Kanada Robert Hall dan Kjartan Sekkingstad asal Norwegia di tengah hutan, dikelilingi oleh orang-orang berkerudung dan bersenjata.
Para pria mengatakan mereka akan membunuh setidaknya salah satu dari mereka jika tidak ada pembayaran yang diterimanya pada tanggal 13 Juni. Abu Sayyaf, kelompok pemberontak Filipina ini menuntut 600 juta peso atau sekitar 13 ribu dolar untuk membebaskan para sanderanya.
Keluarga korban penculikan asal Filipina mengaku dihubungi pemerintah bahwa hingga saat ini aparat setempat masih mengusahakan pembebasan warga sipilnya, termasuk warga negara asing.
“Kami sekarang benar-benar menyerahkan kehidupan putri kami di tangan Duterte. Saya berharap dia bisa menyelamatkannya, “kata Tess Flor , keluarga korban.
Diketahui, pada bulan April lalu, kelompok Abu Sayyaf mengeksekusi warga negara Kanada bernama John Ridsdel karena tidak menerima uang tebusan yang diminta.
Ridsdel bersama kekasihnya diculik pada tahun 2015 dari sebuah resor di Samal pulau, berjarak ratusan kilometer dari benteng tradisional Abu Sayyaf.
Kelompok Abu Sayyaf memiliki beberapa anggota gerilyawan yang bersembunyi di pegunungan, dataran hutan dan pulau-pulau selatan Filipina. Abu Sayyaf juga diyakini masih menahan empat warga Malaysia, seorang warga Belanda dan empat orang Filipina.
Sementara, 18 Indonesia dan empat tawanan Malaysia berhasil dibebaskan melalui proses negosiasi yang panjang dan melibatkan beberapa pihak. [Ahmad Muhajir/DJ]