Pasang Iklan Pasang Iklan
  • Profil
  • Redaksi & Manajemen
  • Info Iklan
  • Panduan Kebijakan Media
  • Berlangganan Majalah
  • Komplain Majalah
Kamis, 25 Februari, 2021
Gontornews
  • Home
  • GN
  • News
    • Dunia
    • Nasional
    • Nusantara
  • Inspirasi
    • Sirah
    • Dakwah
    • Hidayah
    • Ihwal
    • Jejak
    • Sukses
    • Mujahid
    • Oase
  • Pendidikan
    • Lembaga
    • Buku
    • Beasiswa
    • Risalah
    • Khazanah
    • Keluarga
  • Muamalah
    • Ekonomi
    • Peluang
    • Halal
    • Rihlah
    • Konsultasi
  • Tadabbur
    • Tafsir
    • Hadis
    • Dirasah
  • Values
    • Tausiah
    • Sikap
    • Mahfudzat
    • Cahaya
    • Kolom
    • Afkar
  • Saintek
    • Sains
    • Teknologi
    • Kesehatan
    • Lingkungan
  • Laput
    • #IBF2020
  • Wawancara
  • Gontoriana
    • Pondok
    • Trimurti
    • Risalah
    • Alumni
    • Wali Santri
  • MG-El
No Result
View All Result
Gontornews
No Result
View All Result
Home News Nasional

‘Indonesia Harusnya Tolak Pelecehan AS Berupa Iming-Iming 28 Triliun, Bila Normalisasi dengan Israel’

HNW mengusulkan agar Presiden menegaskan penolakan tersebut sesegera mungkin, baik di akhir tahun 2020 atau pun di awal tahun 2021.

Rusdiono Mukri by Rusdiono Mukri
29 Desember 2020
in Nasional
0
Foto: Tribunnews.com

Jakarta, Gontornews — Wakil Ketua MPR RI Dr HM Hidayat Nur Wahid MA mengapresiasi sikap MUI, NU, Muhammadiyah, Ketua DPR, FPKS DPR RI, dan elemen masyarakat lainnya yang telah secara terbuka menolak wacana yang diopinikan oleh sejumlah pihak maupun media Israel, bahwa ada kemungkinan Indonesia mengikuti langkah beberapa negara di Timur Tengah menormalisasi hubungan dengan Israel.

Melalui keterangan pers tertulis di Jakarta, Selasa (29/12), pria yang akrab disapa HNW ini memandang bahwa sikap Ormas serta Partai dan DPR itu sejalan dengan sikap menyejarah Indonesia. Juga sikap resmi Presiden RI Joko Widodo yang antara lain menyampaikannya per telepon langsung kepada Presiden Palestina Mahmud Abbas, bahwa Indonesia tidak mengikuti arus normalisasi dengan Israel, dan Indonesia akan konsisten dengan sikap dasarnya untuk membela Palestina agar menjadi negara merdeka dengan ibukota Yerusalem Timur.

Dalam posisi ini, HNW menilai manuver politik dari pihak Amerika Serikat (AS) mencurigakan, ketika Donald Trump di bulan terakhir kekuasaannya, ternyata masih mencoba memperdagangkan pengaruhnya dan mengiming-imingi dana investasi US$ 2 miliar (kurang lebih Rp 28,35 triliun), bila Indonesia mau menormalisasi hubungan dengan Israel, sebagaimana dinyatakan melalui Kepala Lembaga Investasi AS untuk Luar Negeri (DFC), Adam Boehler, Senin (21/12).

HNW yang juga anggota DPR RI Dapil DKI Jakarta II (meliputi luar negeri) mengecam iming-iming investasi Amerika Serikat (AS) agar Indonesia ikut menormalisasi hubungan dengan Israel. “Itu jelas pelecehan terhadap kedaulatan Indonesia, yang secara historis dipeganginya sejak zaman Presiden Sukarno dan seterusnya. Marwah dan jatidiri bangsa itu sangat mahal dan tentunya tak bisa dibeli apalagi dengan harga murah: ‘hanya’ Rp 28,35 T. Karena dari Tenaga Kerja Migran Indonesia saja, bisa dihadirkan devisa senilai Rp 157 T. Dan apalagi, iming-iming itu jelas melecehkan sikap terakhir dari rakyat dan Pemerintah Indonesia, sebagaimana disampaikan oleh Ormas-Ormas seperti MUI, NU, Muhammadiyah, juga Orpol seperti PKS dan Gerindra, juga Parlemen (Ketua DPR), bahkan Menlu RI dan Presiden RI,” ungkap HNW.

BACA JUGA

LPB MUI Terjunkan Tim Relawan Bencana di Berbagai Daerah

Mathlaul Anwar Akan Gelar Muktamar ke-20 Bertema ‘Menata Umat Merekat Bangsa’

Indonesia Dorong Keadilan Distribusi Vaksin Covid-19

BOS Madrasah Swasta Cair Paling Lambat 31 Maret

UPQ Targetkan Cetak 420 Ribu Mushaf Al-Quran Tahun 2021

Wakil Ketua Majelis Syura PKS ini menilai bahwa iming-iming yang bisa menjadi sogokan untuk Pemerintah Indonesia tersebut, membuktikan bahwa normalisasi dengan Israel tidak ada hubungannya dengan membantu Palestina untuk mendapatkan kemerdekaannya. Melainkan lebih merupakan proyek ekonomi dan bisnis yang (diperkirakan) menguntungkan bagi negara yang menormalisasi dan Israel serta sponsornya: Amerika Serikat.

“Sebaliknya justru sangat merugikan kepentingan politik, ekonomi, sosial serta perjuangan Palestina untuk mendapatkan pengakuan sebagai negara yang merdeka secara penuh. Maka yang akan terjadi adalah makin banyaknya negara yang mengakui Israel sebagai negara bukan penjajah, dengan kota Yerusalem sebagai ibukota abadinya. Padahal faktanya Israel masih menjajah Palestina, dan bahkan menolak berbagai resolusi DK/SU PBB untuk mengakui Palestina sebagai Negara Merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya, itulah yang sering disebut sebagai Two State Solution. Maka wajar bila pihak yang paling pertama menolak normalisasi dengan Israel adalah Palestina, karena Palestinalah yang paling dirugikan.”

HNW malah menyarankan agar Presiden Jokowi secara terbuka menolak iming-iming sogokan itu, dan menyampaikan kembali pernyataan jujurnya bahwa Indonesia mempunyai hutang terhadap Palestina, yaitu hadirnya Palestina sebagai negara yang merdeka, sebagaimana negara-negara merdeka lainnya.

HNW juga memandang semakin pentingnya penolakan serius terhadap isyarat pihak Amerika Serikat dan Israel untuk mewujudkan normalisasi Indonesia dengan Israel, baik sebelumnya berupa iming-iming investasi dari AS tersebut, maupun ketika Menteri Kerjasama Regional Israel Ofir Akunis yang mengisyaratkan normalisasi Israel dengan negara Muslim “yang tidak kecil” di Asia, Rabu (23/12).

“Jika sebelumnya Presiden sudah meyakinkan Presiden Palestina, kini saatnya Presiden meyakinkan pemerintahan baru di AS dan dunia internasional bahwa Indonesia tidak terpengaruh oleh isyarat-isyarat tersebut, dan Indonesia tetap konsisten memegangi kesepakatan-kesepakatan internasional terkait Palestina, dan tetap konsisten menolak normalisasi hubungan dengan Israel demi terwujudnya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat,” jelas HNW.

HNW mengusulkan agar Presiden menegaskan penolakan tersebut sesegera mungkin, baik di akhir tahun 2020 atau pun di awal tahun 2021. “Selain menegaskan posisi Indonesia kepada pemerintahan AS mendatang, dan negara-negara OKI, sebagaimana sudah dinyatakan Presiden Jokowi saat menjadi tuan rumah KTT LB OKI di Jakarta, 2016, dan sebagaimana beliau nyatakan saat menghadiri SU PBB secara virtual pada 2020. Penyampaian sikap terbuka Presiden itu sekaligus dapat menjadi pesan pemersatu bagi lanskap politik Indonesia pada hari-hari ini. Tentu akan menguatkan komitmen untuk membantu Palestina, jika Presiden Jokowi juga sekaligus menyatakan membatalkan calling visa untuk Israel,” tutup HNW. []

Tags: ASIsraelNormalisasiPalestina
ShareTweetSend
Previous Post

Indonesia Larang Masuk Warga Negara Asing Mulai 1 Januari 2021

Next Post

COVID-19 Merebak, Israel Tutup Penjara Ramon

Rusdiono Mukri

Rusdiono Mukri

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Klik Untuk Memesan Buku

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Informasi Pendaftaran Santri Baru Ma’had Al-Muqoddasah Li Tahfidzil Qur’an

Informasi Pendaftaran Santri Baru Ma’had Al-Muqoddasah Li Tahfidzil Qur’an

22 Desember 2020
Masjid Jami' Pondok Modern Darussalam Gontor

Pendaftaran Gontor Dilakukan Online. Begini Caranya!

30 April 2020
Bimbel Primago Adakan Workhshop dan Imla Competition Primago 2021 Gratis Bagi Calon Pelajar Gontor 2021

Bimbel Primago Adakan Workhshop dan Imla Competition Primago 2021 Gratis Bagi Calon Pelajar Gontor 2021

24 Februari 2021
KH Hasan Abdullah Sahal | radikalisme

Kita Dijebak dengan Istilah Radikalisme

18 Oktober 2020
Lima Makanan Herbal Membantu Mengobati Cikungunya

Lima Makanan Herbal Membantu Mengobati Cikungunya

19 September 2018
Foto: Hurriyetdailynews.com

Turki Mulai Vaksinasi Guru Sebelum Pembelajaran Tatap Muka

25 Februari 2021
Foto: everythingrf.com

Teknologi LoRa: Solusi Alternatif Media Komunikasi Para Pendaki

25 Februari 2021
Perda Pesantren Rampung, Pemprov Jabar Siapkan Regulasi Bisyaroh Para Kiai

Perda Pesantren Rampung, Pemprov Jabar Siapkan Regulasi Bisyaroh Para Kiai

25 Februari 2021
Ghana Terima Vaksin Covid-19 dari Skema COVAX

Ghana Terima Vaksin Covid-19 dari Skema COVAX

25 Februari 2021
Anggota Komisi VIII DPR Akan Perjuangkan Pesantren dan Madrasah Dapat BOS

Anggota Komisi VIII DPR Akan Perjuangkan Pesantren dan Madrasah Dapat BOS

25 Februari 2021
Gontornews

Kantor :
Jalan Taman Sejahtera No.1A RT.06 RW.03 (Samping Masjid Jami' Al-Munir) Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan
Telp : 021-29124801
Fax : 021-29124802
Layanan Pelanggan : 0819-1515-1456 (Khusus WA)
Email :
sirkulasi@gontornews.com
iklan@gontornews.com
penjualan@gontornews.com

Cari

No Result
View All Result

Tentang Kami

  • Profil
  • Redaksi & Manajemen
  • Info Iklan
  • Panduan Kebijakan Media
  • Berlangganan Majalah
  • Komplain Majalah

© 2018 gontornews.com. All Rights Reserved

  • Home
  • GN
  • News
    • Dunia
    • Nasional
    • Nusantara
  • Inspirasi
    • Sirah
    • Dakwah
    • Hidayah
    • Ihwal
    • Jejak
    • Sukses
    • Mujahid
    • Oase
  • Pendidikan
    • Lembaga
    • Buku
    • Beasiswa
    • Risalah
    • Khazanah
    • Keluarga
  • Muamalah
    • Ekonomi
    • Peluang
    • Halal
    • Rihlah
    • Konsultasi
  • Tadabbur
    • Tafsir
    • Hadis
    • Dirasah
  • Values
    • Tausiah
    • Sikap
    • Mahfudzat
    • Cahaya
    • Kolom
    • Afkar
  • Saintek
    • Sains
    • Teknologi
    • Kesehatan
    • Lingkungan
  • Laput
    • #IBF2020
  • Wawancara
  • Gontoriana
    • Pondok
    • Trimurti
    • Risalah
    • Alumni
    • Wali Santri
  • MG-El
No Result
View All Result

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com