Jakarta, Gontornews — Mengakhiri akhir 2020, UAS menyampaikan nasihat untuk Indonesia Sehat. Nasihat disampaikan dalam acara Refleksi Akhir Tahun dan Do,a Bersama PKS untuk Indonesia sehat.
Pertama, ssehat dari wabah corona. In sha Allah, kita paling rajin cuci tangan. Juga tutup mulut. Bahkan bercadar.
Alhamdulillah rasa takut kita sudah habis karena kita hanya takut kepada Allah. Jika iman kuat, imun kuat, Covid melayang. Kita semua sehat. Kalau pun ada yg meninggal, itu karena takdir Allah.
Yang kedua, Sehat dari rasa ketidakadilan. Kita diminta bersikap adil, terhadap sipa pun.
Ketiga, sehat dari kedzaliman. Kazaluman hanya menghadirkan kegelapan. Sebesar biji sawi kezalikan, akan dituntut.
Kempat, sehat dari KKN. Islam tidak mengenal KKN.
Kelima, sehat dari penyakit moral dan maksiat. Ketika azab munkar datang, yang kena semua. Yang kutakutkan bukan kebatilan. Yang dikhawatirkan adalah ketika orang baik diam. “Ketika yang masiat merasa benar. Yang benar takut mengingatkan yang bermaksiat,” ungkap UAS.
Selama ada amar ma’ruf, nahi munkar. Selama lidah tak pernah takut, kecuali hanya kepada Allah. Kita akan selamat. Merekalah penyemalat.
Orang yg lagi tidur lelap dalam kezaliman, pasti marah kita ada yang membangunkan.
Pada akhir nasihatnya, UAS menyampaikan bait-bait pantun berikut:
Aku sedang merasakan tapi sulit mengatakan. Seperti saat sekolah di medan.
Aku tak melawan bukan karena aku tak tahan. Kalian punya senapan, aku hanya punya senyuman. Yang caci maki kalian bayar kontan. Aku cuma punya relawan. Kita memang tak sepadan.
Harta milik kalian. Kuasa pun punya kalian. Penipu kalian katakan pahlawan. Kawan pun berubah menjadi lawan. Memang dunia penuh permainan.
Kalau tidaklah karena Tuhan. Suda lama jiwa ini bosan. Ditambah lagi bisikan syetan.
Tapi, masih ada Al-Qur’an. Penenang jiwa yang rentan.
Kuanggap kalian bagian dari ujian
Menuju syurga abadi dari Ar-Rahman.
[DJ]