Jenin, Gontornews — Perusahaan air nasional Israel membantah memotong pasokan air untuk warga Tepi Barat yang diduduki Israel selama bulan suci Ramadhan. Menurutnya, hanya ada pengurangan dalam pasokan air ke wilayah Palestina.
“Sebagai hasil dari kekurangan pasokan air di Tepi Barat … kami telah membuat pengurangan pasokan untuk semua penduduk di daerah tersebut,” kata perusahaan utilitas Mekorot, kepada Al Jazeera Rabu, (15/6).
“Semua fasilitas bekerja dan kemampuan untuk memasok kurang dari tingkat konsumsi. Otoritas air baru-baru ini menyetujui rencana induk untuk sektor air. Kita membangun sistem yang akan memenuhi konsumsi di Tepi Barat,” perusahaan menambahkan.
Pada hari Selasa, Direktur Eksekutif Palestina Hidrologi Group, sebuah LSM yang berfokus pada masalah air dan sanitasi, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa air benar-benar tersedot di beberapa daerah Palestina sebelum dan selama bulan Ramadhan.
“Beberapa daerah tidak menerima air untuk lebih dari 40 hari,” kata Ayman Rabi.
“Orang-orang mengandalkan membeli air dari truk air atau mencari dari sumber-sumber alternatif seperti mata air dan sumber-sumber air di sekitarnya,” paparnya.
“Keluarga mengalami kesulitan air. Kami hanya kebagian dua, tiga atau 10 liter per orang per hari,” katanya, menambahkan bahwa di beberapa daerah sudah mulai ada penjatahan air.
Pihak berwenang di Kota Jenin, yang memiliki populasi lebih dari 40.000 orang, memperingatkan bahwa Mekorot bertanggung jawab atas kekurangan air selama bulan-bulan musim panas seperti sekarang ini. [Rusdiono Mukri]