Paris, Gontornews — Otoritas kesehatan Prancis mengonfirmasi penambahan 52 orang yang masuk unit perawatan intensif akibat Covid-19. Penambahan 52 kasus tersebut menjadikan total kasus yang tinggal di unit perawatan intensif, hingga Jum’at (9/4/2021), menjadi 5.757 orang atau yang tertinggi dalam lima bulan terakhir.
Kementerian terkait juga melaporkan 301 kematian baru di rumah sakit atau turun dari angka kematian sehari sebelumnya yang mencapai 343 kasus. Sementara rata-rata angka kematian yang terjadi di panti jompo pada Jum’at mencapai 343 kasus dalam rentang tujuh pekan terakhir.
Sementara untuk kasus infeksi baru, Prancis mencatatkan 41.243 kasus baru atau turun dari penambahan 46.677 kasus satu pekan sebelumnya.
SebelumnyaPresiden Prancis, Emmanuel Macron, Rabu (31/3/2021), mengumumkan penguncian (lockdown) secara nasional ketiga. Macron juga menutup kembali sekolah untuk tiga pekan ke depan demi menekan gelombang ketiga infeksi Covid-19.
Dengan jumlah korban tewas akibat Covid-19 yang mendekati 100.000 orang, unit perawatan intensif juga terpukul. Sementara peluncuran vaksin Covid-19 yang direncanakan berjalan lambat tidak sesuai dengan yang direncanakan. Macron pun terpaksa mengeluarkan kebijakan ini meski sempat berujar akan melindungi ekonomi nasional.
“Kami akan kehilangan kendali jika kami tidak bergerak sekarang,” kata Presiden Macron dalam siaran televisi yang dilansir Reuters.
Pengumuman Macron ini terjadi setelah pemerintah memberlakukan pembatasan pergerakan yang telah berlaku sepakan di Paris dan beberapa wilayah di Utara dan Selatan. Kini, Macron memberlakukan kebijakan serupa secara nasional untuk satu bulan ke depan mulai Sabtu (3/4/2021) mendatang.
Sempat berjanji, Macron mengatakan pemerintah akan menutup aktifitas sekolah untuk tiga pekan ke depan mulai Senin (5/3/2021).
“Ini adalah solusi terbaik untuk memperlambat virus,” ucap Macron. [Mohamad Deny Irawan]