Bekasi, Gontornews — Wakil Ketua Yayasan Islamic Center Bekasi, KH Abid Marzuki, bercerita tentang keikhlasan KH Imam Zarkasyi, salah satu pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG). Abid mengisahkan bagaimana Pak Zar, sapaan akrab KH Imam Zarkasyi, meminjam uang untuk keperluan berobat.
Alkisah, sahabat Abid Marzuki, Nana Supriatna, alumnus Gontor tahun 1978 asal Jakarta menceritakan kisah Ali Akbar yang dimintai bantuan Pak Zar untuk meminjamkan uangnya.
Tak percaya langsung dengan cerita Nana, Abid pun lantas mengonfirmasi informasi yang diperolehnya kepada yang bersangkutan. Ali Akbar pun lantas menceritakan kisah pertemuannya dengan pendiri Gontor tersebut dalam pertemuan bersama alumni Gontor di Rest Area 57 tol Cikampek.
“Saya sedang sakit, saya tidak ada uang, saya pinjam uang untuk berobat,” ucap Pak Zar kepada Ali Akbar.
Mendengar kisah haru tersebut, Abid merasa kagum dengan pengorbanan Pak Zar selama memimpin Gontor. Abid pun tak mampu menahan tangis kala mendengar kisah pimpinan pertama Gontor yang diakui dunia pendidikan di Indonesia tersebut justru meminta tolong untuk dibantu pengobatan oleh santrinya.
“Saya hanya mengangguk, tak bisa berkata-kata, karena air mata saya mengalir deras membasahi pipi, dan dada saya pun bergetar,” ujar alumnus Gontor tahun 1980 itu kepada Gontornews.com.
“Terbayang oleh saya Pak Zar salah seorang pendiri Pondok Modern Gontor sedang merintih menahan sakit. Pak Zar pemimpin Pondok yang santri dan alumninya ribuan itu tak punya uang, Pak Zar yang namanya sangat harum di dunia pendidikan dalam dan luar negeri itu tak punya biaya untuk berobat,” tambahnya.
“Pak Zar yang pengaruhnya luar biasa di mata pemerintah itu dengan suara lirih meminjam uang kepada santrinya untuk berobat,” katanya
Abid mengatakan, dengan mengatakan “saya sedang sakit” saja, ribuan alumni Gontor siap membiayai pengobatan Pak Zar.
“Subhanallah yang telah menciptakan sosok Imam Zarkasyi yang ikhlas, jujur dan istiqamah,” paparnya.
“Pak Zar memang sangat luar biasa hebat, mendidik kami thiwaala hayaatihi wa ba’da mautihi. Allahummagfir lahu warhamhu wa’aafihi wa’fu ‘anhu waj’aliljannata matswaahu. Aamiin… al-Fatihah,” pungkasnya. [Mohamad Deny Irawan/Rus]