Depok, Gontornews — Pesantren Tahfidz Terpadu Madinatul Qur’an Depok kedatangan tamu perwakilan dari KUIPs (Kolej Universiti Islam Perlis) Malaysia, yaitu Ust Muzaki dan Ust Ahmad Fauzi. Mereka diterima langsung oleh Ketua Yayasan Madinatul Qur’an Dr KH Sholihien Hadziq.
Kunjungan KUIPs ke MQ untuk menawarkan tiga hal. Pertama, menawarkan kepada siswa Indonesia, terutama siswa alumni MQ yang belum kuliah, untuk mengikuti seleksi massal ke KUIPS, utamanya untuk seleksi pemberkasan. Seleksi tersebut akan digelar pada 15 Oktober 2023. “Jadi siapapun yang sekarang sudah punya ijazah dan berkah-berkas bisa mengikuti acara itu,” katanya KH Sholihien.
Kedua, ia menawarkan kerjasama education trip, kunjungan pendidikan ke Malaysia maupun Singapura, dengan paket yang bisa di-create sesuai dengan permintaan. Ketiga, ia menawarkan peluang khusus ke alumni SMA MQ yang mau melanjutkan studi ke Malaysia.
“Kebetulan lembaga yang dipimpin oleh Ust Muzaki ini sudah memiliki hubungan yang legal-formal. Beliau sudah punya kuota untuk orang Indonesia setiap tahunnya sekian orang. Jadi nanti kalau anak-anak kita melanjutkan kuliah di Malaysia itu akan dijamin bahwa mereka dapat beasiswa full,” jelas KH Sholihien.
Tentang program studinya di sana, ada yang agama dan ada yang umum. Kalau yang umum jumlahnya masih terbatas, seperti IT, manajemen bisnis, manajemen perkantoran, keuangan, dll. Namun kalau studi agama itu jumlahnya lebih banyak dan lengkap, seperti ekonomi syariah, pendidikan Islam, bahasa arab, syariah dan seterusnya.
Kiai Sholihien menambahkan, untuk lebih menguatkan kerjasama tersebut, KUIPs akan menghadirkan pengurus KUIPs, baik itu setingkat Rektor atau Dekan untuk datang ke MQ pada tanggal 14 Oktober nanti.
“Jadi pada Sabtu depan pimpinan Yasasan MQ akan menyambut tamu dari KUIPs. Waktunya boleh jadi pagi atau siang, agendanya akan diatur Ust Muzaki dan tim, karena kunjungan pihak KUIPs ada di beberapa tempat,” ujarnya.
Dari kunjungan pihak KUIPs nanti, menurut Kiai Sholihien, Yayasan MQ dan santri-santri MQ akan menyambut kedatangannya, sehingga jika santri-santri MQ minat ke Malaysia bisa bertanya langsung atau dialog saat sesi presentasi umum tentang bagaimana kuliah di Malaysia.
Berikutnya, MQ akan menyiapkan MoU kejasama antara MQ dan KUIPs, supaya MQ dapat kuota pasti tentang jumlah santri yang akan diterima di KUIPs, apakah 5 atau 10 orang. Supaya santri-santri MQ dapat dengan mudah melanjutkan kuliah disana. Dan kalau dapat beasiswa disana itu memang full. Selain biaya kuliah free, disana juga dapat tempat tinggal free, juga dapat uang saku sekitar RM 300, atau sekitar Rp 1,2 jt atau 1,5 jt per bulan.
Adapun biaya awal untuk keberangkatan ke Malaysia sekitar Rp 15 juta, itu untuk mengurus visa dan izin tinggal disana. Plus biaya untuk kebutuhan yang sifatnya pribadi, seperti tiket pesawat dan sebagainya. “Sebetulnya masih ada biaya lain untuk kursus bahasa Inggris selama 1 semester yaitu sekitar Rp 9 juta. Tapi khusus untuk santri MQ diusahakan akan free,” ungkapnya. [Fathur]