Sumenep, Gontornews — Ahad (8/12/2024) Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, Sumenep, Madura, telah menerima kunjungan tamu istimewa, Maulana Syaikh Dr Muhammad Rojab Dieb beserta keluarga dan rombongan. Syaikh Muhammad Rajab Dieb merupakan salah satu ulama besar umat Islam di masa ini.
Dia merupakan ahli tafsir, hadis, guru besar Thariqah Naqsyabandiyah, pengajar ilmu agama di Majelis Fatwa Kementerian Wakaf Syria, serta Bahasa Arab dan Tasawuf di Fakultas Dakwah Islam dan Fakultas Ushuluddin di Universitas Ahmad Kuftaro, Damaskus. Sang syaikh juga seorang penghafal al-Qur’an dan juga sudah hafal lebih dari 40.000 hadis.
Kepada Gontornews.com, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, Dr KH Fauzi Tidjani MA, mengabarkan bahwa dalam suasana yang penuh kehangatan dan keilmuan, Syaikh Muhammad Rajab Dieb berbagi fatwa dan nasihat berharga kepada santri. Ia menekankan pentingnya akhlak mulia sebagai identitas para pencari ilmu dan mendorong para santri untuk menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh.
Ia juga menyampaikan beberapa kutipan hadis tentang seorang hamba pada hari kiamat:
اَ تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمْرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَا فَعَلَ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَا أَنْفَقَهُ وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَا أَبْلاَهُ.
“Tidak akan bergeser dua telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai dia ditanya (dimintai pertanggungjawaban) tentang umurnya ke mana dihabiskannya, tentang ilmunya bagaimana dia mengamalkannya, tentang hartanya dari mana diperolehnya dan ke mana dibelanjakannya, serta tentang tubuhnya untuk apa digunakannya” (HR. Tirmidzi).
Syaikh juga menasihati bahwa sebuah ilmu jika diamalkan dan diajarkan bisa membuat manusia itu naik di sisi Allah serta mendapatkan surga yang paling tinggi. Tapi sebaliknya, jika ilmu tidak diamalkan bisa membuat manusia itu menjadi orang yang pertama diazab dan yang kedua mendapatkan siksa yang paling pedih.
Kunjungan ini menjadi momen istimewa yang tak hanya mempererat ukhuwah Islamiyah tetapi juga memberikan pencerahan bagi seluruh santri dalam menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran Islam. [Edithya Miranti]