Surabaya, Gontornews — Para mahasiswi Universitas Darussalam (UNIDA) Prodi Hubungan Internasional melaksanakan Program Pengabdian kepada Masyarakat di kawasan Ekowisata Mangrove Wonorejo, Surabaya, berupa penanaman Mangrove pada Selasa (10/12/2024). Program ini sebagai upaya pelaksanaan konservasi lingkungan dan mitigasi perubahan iklim.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Program Studi Hubungan Internasional UNIDA Gontor itu pun, dilaksanakan melalui kerjasama antara Fakultas Humaniora UNIDA Gontor dengan Ketua Pengelola Ekowisata Mangrove Wonorejo, Surabaya.
Dosen Program Studi Hubungan Internasional UNIDA Gontor, Ustadzah Ida Susilowati, menginformasikan kepada Gontornews.com bahwa program yang bertujuan untuk pencegahan abrasi, erosi, intrusi, dan penanggulangan peningkatan emisi gas rumah kaca ini didampingi oleh dosen pengampu materi Studi Keamanan Manusia, sebagai bentuk implementasi langsung dari sub-materi studi keamanan lingkungan.
Mangrove sebagai tumbuhan perdu ini memiliki begitu banyak manfaat, seperti mencegah terjadinya abrasi, erosi atau longsor, mengontrol intrusi atau naiknya permukaan air laut di batas normal, filtrasi sampah dari laut, pemecah angin laut kencang yang berpotensi menjadi puting beliung, sekaligus sebagai penghasil oksigen terbaik.
Ia lantas menambahkan, “Acara dimulai dari sekitar pukul 09.30 WIB dengan penandatanganan MoU sekaligus Implementasi of Agreement antara kedua belah pihak, yang dilanjutkan dengan sambutan dari David selaku penanggung jawab Ekowisata Mangrove Wonorejo.” Dalam sambutannya, David menyampaikan urgensi tumbuhan mangrove sebagai paru-paru pesisir sekaligus habitat bagi keanekaragaman hayati.
Setelah sambutan, peserta yang terdiri dari 36 mahasiswi Hubungan Internasional semester enam itu diarahkan untuk melakukan penanaman bibit mangrove di area yang telah ditentukan dengan menaiki perahu mesin. Jumlah bibit yang berhasil ditanam dalam kegiatan ini sebanyak 36 bibit sesuai jumlah mahasiswi semester enam program studi Hubungan Internasional UNIDA Gontor.
Kegiatan berjalan dengan lancar meski sempat dilanda hujan ketika perjalanan kembali ke titik kumpul awal dan diakhiri dengan penyerahan cinderamata sekaligus sesi foto bersama. Semua pihak yang hadir menyatakan komitmen untuk menjaga dan merawat mangrove yang telah ditanam sebagai warisan bagi generasi mendatang. “Kelestarian lingkungan menjadi tanggung jawab kita bersama dan memerlukan kerjasama multipihak dalam mencapai SDG’s ke-13 (Life on Earth) dan ke-14 (Climate Action),” pungkas Ustadzah Ida. [Edithya Miranti]