Depok, Gontornews — Sosok Subchan Dargana atau biasa disapa Mang Gana, merupakan seorang pengusaha sukses asal Bandung. Sejak muda tepatnya dari tahun 1995, Mang Gana sudah mulai bergelut di dunia wirausaha yakni bisnis di bidang jasa marketing. Sehingga beragam pengalaman pahit manis berbisnis sudah ia rasakan sedari dulu.
Namun, banyak yang tidak mengetahui akan beragam aktivitas sosial di balik sosok mulia Mang Gana tersebut. Selain pernah memimpin Karang Taruna di Jawa Barat, ia juga ternyata seorang pegiat literasi ayah. Ia telah menekuni hal tersebut selama tujuh tahun lamanya. Alasannya memutuskan untuk terjun memberikan literasi akan pentingnya peran ayah, berangkat dari sebuah pertanyaan yaitu, “Ayah, mengapa ada anak yang bisa membenci orangtuanya?”
Bermacam cerita pilu menyayat hari dari ribuan kisah anak-anak negeri terlihat jelas, bahwa betapa banyak anak yang masih merasakan kurangnya kasih sayang dari sosok sang Ayah. Mang Gana kemudian berupaya mengaktivasi bagaimana caranya supaya 100% sosok ayah harus dapat hadir di keluarga, 100% ayah harus utuh perannya. Di sini Mang Gana terdorong, secara totalitas mengambil peran agar semakin banyak anak mendapatkan hak bahagianya, terutama hak asuh dari para Ayah yang hebat.
Andaikan semua Ayah mengetahui bahwa dengan kita mencurahkan perhatian, memberikan pengasuhan, menghadirkan keteladanan bagi orang-orang yang kita cintai di rumah, dengan sendirinya keberkahan akan mendatangi kita. Secara ajaib segala kemudahan itu juga akan menghampiri. Sebab di setiap menghadapi kesulitan pasti sudah ada solusi yang sudah disiapkan atas izin Allah SWT.
Setelah banyak para ayah yang Mang Gana tanya, secara jujur dominan mengakui semua ingin memberikan dedikasi terbaik layaknya peran seorang ayah bagi keluarganya. Namun lagi-lagi, keinginan itu kerap terhalang dengan dalih-dalih kesibukan, seperti menghabiskan waktu mencari nafkah, minim waktu untuk menjemput ilmu, ada yang kebingungan harus dari mana memulainya, sampai tidak tau siapa yang bisa membimbing dan menjadi tempat sharingnya. Itulah rata-rata alasan yang kita temukan dan kita dengarkan.
Dengan berbekal pengalaman yang panjang, tujuh tahun lebih diamanahi ruang gerak yang luas untuk memformulasikan bagaimana supaya jiwa dan ruh keayahan kita bisa teraplikasi di rumah yakni di ruang yang haus akan peran Ayah untuk dirasakan.
“Alhamdulillah, tak terhitung banyaknya sampai saat ini para lelaki yang bahagia tampil sebagai ayah yang berani, meneruskan kebaikan-kebaikan lewat keteladanan,” ujar Mang Gana. Alasan Mang Gana menceritakan pengalamannya ini adalah karena dirinya tahu dan pernah di posisi yang sama. Maka, semua perjuangan dakwah keayahan ini penting tentunya agar sosok ayah dan yang akan menjadi seorang ayah tidak perlu mengalami kesalahan-kesalahan yang sama serta agar seorang ayah layak dipanggil namanya sebagaimana fitrahnya.
Oleh karena itu, sebagai bentuk syukur atas jutaan kebaikan yang telah Allah SWT berikan, Mang Gana berkomitmen untuk terus berbagi kepada para ayah, supaya merasakan juga bagaimana indahnya menjadi sosok ayah pembelajar. Terutama Mang Gana sangat bahagia kalau semakin banyak para ayah yang sukses mencapai tujuannya. [Edithya Miranti]