Kami sangat berduka atas wafatnya Tun Abdullah Ahmad Badawi, mantan Perdana Menteri Malaysia. Saya pribadi mengenal baik beliau. Kepergian beliau ke rahmatullah bukan saja kehilangan bagi Malaysia tapi juga bagi umat Islam sedunia, dan dunia pada umumnya.
Saya mengenal baik Pak Lah, demikian beliau akrab dipanggil. Pada 2014 saya mengajak enam tokoh Muslim/pimpinan organisasi Islam Indonesia untuk bertemu beliau di Putra Jaya guna menganjurkan agar kontroversi Ambalat dapat diselesaikan dengan semangat ukhuwah Islamiyah. Beliau langsung menjawab besok hendak menelepon Presien SBY (Susilo Bambang Yudoyono). Misi kami selesai dalam satu menit.
Selanjutnya, kami berdiskusi satu jam lebih tentang Wawasan Islam Hadhari yang digagas Pak Lah. Yang menarik dan sangat mempengaruhi pikiran saya yaitu ucapan Pak Lah bahwa Muslim Arab sudah menunaikan tanggung jawab kesejarahan, begitu pula Muslim Persia, Muslim Afrika Utara, atau Muslim India. Maka inilah saatnya bagi Muslim Melayu untuk bangkit memajukan peradaban Islam.
Islam Hadhari dan pikiran Pak Lah tersebut sangat relevan dan harus menjadi motivasi dan inspirasi bagi umat Islam di Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam untuk bersatu membenahi diri sehingga boleh menjadi lokomotif kebangkitan peradaban Islam.
Semoga Allah SWT melimpahkan kepada Almarhum Abdullah Badawi maghfirah, rahmah dan Jannah-Nya. []