Jenewa, Gontornews — Pakistan dan negara-negara Afrika, Senin (26/06/2023), menyerukan perlindungan bagi para migran ke Dewan Hak Asasi Manusia PBB. Seruan ini muncul setelah sebuah kapal yang mengangkut ratusan migran karam di perairan Yunani serta menewaskan 82 orang beberapa pekan lalu.
Pakistan, yang tercatat ‘menyumbang’ 350 warga di kapal yang tenggelam dan terbalik itu, mengatakan bahwa insiden tersebut merupakan alarm untuk meningkatkan perlindungan bagi para migran.
“Korban manusia dari status quo seperit itu tidak dapat diterima,” kata Wakil Duta Besar Pakistan untuk PBB, Zaman Mehdi, saat menyampaikan seruannya di depan dewan beranggotakan 47 anggota tersebut.
“Kesenjangan dalam pembagian tanggung jawab, pengaturan pencarian dan penyelamatan yang aman dan tepat waktu, penurunan semua orang yang berhasil selamat dari laut serta pertanggungjawaban harus bergabung dengan semangat solidaritas,” sambungnya kepada Reuters.
Utusan untuk Gambia, negara asal migran yang berani melakukan perjalanan berbahaya menuju Eropa, mengatakan masalah migran membutuhkan perhatian mendesak.
Sementara itu, Pelapor Khusus PBB untuk Migrasi, Felipe Gonzales Morales, meminta negara-negara untuk mengakhiri kriminalisasi migran gelap dan menemukan jalur reguler bagi mereka. Ia juga terus menyerukan badan hak asasi manusia untuk membentuk badan investigasi yang menyelidiki pelanggaran hak asasi manusia pada migran. [Mohamad Deny Irawan]