Jakarta, Gontornews -— Sederet penghargaan diborong PGN menjelang akhir tahun. Atas pencapaian dalam melaksanakan lingkungan kerja yang sehat, selamat, aman, dan ramah lingkungan, PGN mendapatkan apresiasi dari Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM berupa sejumlah Penghargaan Keselamatan Migas Tahun 2019.
Secara khusus, PGN mendapatkan penghargaan dalam kategori “Tanpa Kehilangan Jam Kerja Sebagai Akibat Kecelakaan” dan “Manajemen Keselamatan Migas”. Penghargaan diserahkan oleh PLT Dirjen Migas Djoko Siswanto di Grand Ballroom Hotel JS Luwansa, Jakarta, Selasa (26/11/2019).
”Kepada PGN dan semua peraih penghargaan, atasnama pemerintah kami sampaikan selamat. Semoga ini menjadi sumber motivasi untuk bekerja sesuai prosedur standar dan berupaya lebih baik lagi ke depan,” ungkapo Djoko Siswanto.
Tak tanggung-tanggung, PGN Group mampu menyabet 13 penghargaan, tiga penghargaan untuk PGN dan sembilan penghargaan untuk anak perusahaan PGN. Tiga penghargaan yang diraih PGN adalah Patra Karya dan Penghargaan Adinugraha untuk Gas Distribution Management Regional I; Penghargaan Karya Utama untuk Gas Transportation Management, Gas Distribution Management Regional II & III; Penghargaan Karya Madya untuk Project Management Office; serta Penghargaan Karya Pratama untuk Unit Layanan Jargas
Sementara ada 9 penghargaan diraih anak erusahaan PGN, yaitu: PT Pertagas mendapatkan Penghargaan Patra Karya untuk Pertagas Wilayah Timur; Penghargaan Adinugraha untuk Pertagas Wilayah Timur; Penghargaan Karya Utama untuk Pertagas Wilayah Barat; Pengharaan Karya Utama untuk Pertamina Gas Project Management; PT Transportasi Gas Indonesia (TGI) mendapatkan Penghargaan Adinugraha; PT Kalimantan Jawa Gas (KJG) mendapatkan Penghargaan Karya Utama; PT Perta Arun Gas, PT Perta Samtan Gas & Saka Indonesia Pangkah Ltd mendapatkan Penghargaan Karya Madya; PT Gagas Energi Indonesia mendapatkan Penghargaan Karya Pratama
“Ini merupakan capaian yang luar biasa bagi PGN dan grup,” ungkap Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama, di Jakarta, (27/11/2019). Rachmat bersyukur bahwa upaya yang selama ini dioptimalkan oleh PGN dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat telah membuahkan hasil yang sangat membanggakan. ”Terima kasih buat segenap pejabat dan karyawan PGN Grup yang telah bersinergi dan bekerja sungguh-sungguh,” ungkapnya Rachmat Hutama.
PGN sebagai Subholding Gas di Indonesia, menurutnya, selalu berkomitmen untuk terus memperhatikan keselamatan kerja. Hal ini dilakukan demi berjalannya operasional yang baik dan optimal. PGN fokus untuk menyalurkan energi alternatif yang ramah lingkungan, maka keselamatan dan kesehatan kerja juga menjadi hal yang utama.
Direktur Infrastruktur dan Teknologi, Redy Ferryanto, menambahkan: “Penting bagi PGN untuk patuh terhadap peraturan dan undang-undang dalam bidang K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) untuk meningkatkan kredibilitas PGN, selain untuk memastikan keselamatan serta kesehatan setiap insan PGN.”
Oleh karena itu, jelasnya, PGN melakukan sertifikasi pada bidang-bidang yang dibutuhkan, termasuk sertifikasi OHSAS 18001: 2007 dan SMK3 yang mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012 di kantor pusat dan seluruh unit serta proyek.
PGN, kata Redy, selalu berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat, selamat, aman, dan ramah lingkungan di seluruh wilayah pengelolaan usaha perusahaan, demi menjamin keselamatan pekerja, asset perusahaan dan lingkungan. Termasuk Entitas Anak dan Joint Ventures yang berada dibawah kendali PGN, serta penyedia barang/ jasa yang bekerja atas nama PGN.
Dalam pelakasanaannya, PGN menerapkan sistem manajemen HSSE yang berkesinambungan dengan mencanangkan Target Kinerja Zero Tolerance. Zero Tolerance terhadap Kecelakaan yang Menghilangkan Hari kerja; Zero Tolerance terhadap Kegagalan Operasional/ Major Property Damage; Zero Tolerance terhadap Major Gangguan Keamanan Terhadap Aset; dan Zero tolerance terhadap Pencemaran Lingkungan.
Menurut Redy, dengan segala upaya preventif dan proaktif dalam menjalankan sistem manajemen HSSE (Health Safety Security Environment), hingga sekarang Target Kinerja Zero Tolerance tetap tercapai dengan pencatatan 0 (nol) kejadian terhadap kecelakaan kerja. Sementara jumlah jam kerja selamat PGN per bulan Januari hingga Oktober 2019 sebanyak 8,4 juta jam.
Untuk diketahui, PGN memiliki unit-unit pengelolaan K3 pada tingkat operasional yang melekat dan satuan kerja, serta membentuk komite di tingkat direksi, direktorat, business unit, proyek dan anak perusahaan seperti: Executive Central Safety Committee (ECSC) di tingkat direksi, Central Safety Committee (CSC) di tingkat direktorat, business unit dan proyek serta anak perusahaan. Dengan demikian, diharapkan bahwa kebijakan strategis, implementasi serta kegiatan K3 dapat dilaksanakan dengan baik dan menyeluruh, baik pada setiap pekerja maupun mitra kerja PGN.
Baru-baru ini, PGN juga melakukan Risk Management Fundamentals ISO 3001:2018 dan Integrated Assessment HSSE PERTAMINA. Dengan demikian, PGN terus melakukan upaya untuk mempertajam manajemen risiko dan keselamatan kerja yang berkelanjutan sinergis dengan kebijakan dan komitmen Holding Migas. HSSE PGN juga secara periodik melakukan edukasi kesehatan, seminar dan workshop kesehatan dan keselamatan kerja.
“Mewakili PGN, Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung komitmen Zero Tolerance PGN untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman,” ungkap Redy.
Pencapaian sejumlah penghargaan tersebut merupakan bentuk pengakuan dan apresiasi terhadap kinerja PGN dalam merealisasikan K3. Selain itu, tambah Redy, ”penganugrahan itu juga akan semakin memacu kami, PGN beserta seluruh entitas perusahaan yang bekerja sama dengan PGN, untuk terus memantau dan meningkatkan keselamatan kerja.”
Hadirnya lingkungan kerja yang sehat dan aman, diharapkan dapat menyokong upaya PGN dalam melaksanakan perannya sebagai Subholding Gas Bumi secara berkelanjutan. ”Dampak berikutnya, juga diharapkan dapat menuntun PGN untuk mencapat target-target pembangunan dan pengembangan infrastruktur kedepannya,” pungkas Redy.[Dedi Junaedi]