Baghdad, Gontornews — Perdana Menteri Irak Haider Al-Abadi menggantikan komandan divisi militer bertugas melindungi Zona Hijau setelah ratusan pengunjuk rasa anti-pemerintah marah masuk ke gedung parlemen pekan lalu.
Pada hari Sabtu ratusan pengunjuk rasa, para pengikut ulama Syiah Irak Muqtada Al-Sadr, merobohkan tembok beton dan masuk ke gedung parlemen, merusak furnitur dan memukul beberapa anggota parlemen yang mencoba melarikan diri.
Juru bicara kabinet Saad Al-Hadithi mengatakan bawha Al-Abadi mengeluarkan keputusan untuk mengganti staf Letjen Muhammad Ridha karena pelanggaran dan serangan terhadap institusi pemerintah.
Pendukung al-Sadr mengadakan demonstrasi untuk menuntut perbaikan sistem politik yang diberlakukan oleh AS setelah penggulingan Saddam Hussein pada tahun 2003.
Pada bulan Maret, Ridha terlihat mencium tangan Al-Sadr ketika ulama tersebut memasuki Zona Hijau untuk memulai protes singkat dan membangun tenda di sekitar Zona Hijau.
Penyerbuan itu merupakan puncak dari krisis politik yang telah direncanakn selama berbulan-bulan. Krisis telah menghambat upaya pemerintah untuk mengatasi situasi keuangan yang memburuk akibat harga minyak yang rendah dan memerangi kelompok Daesh, yang masih menguasai sebagian utara dan barat Irak. [Fathur/DJ]