Jakarta, Gontornews — Presiden Joko Widodo (Jokowi), Jumat (16/7/2021), meminta pemerintah daerah, kepolisian/TNI, untuk memaksimalkan ketersediaan vaksin. Presiden menginstruksikan kepada semua pihak untuk segera memberikan vaksinasi kepada seluruh warga dan tidak menahan vaksin untuk keperluan tenaga medis.
“Arahan Bapak Presiden, yang pertama terkait vaksinasi, agar nanti seluruh pemerintah daerah, TNI, dan Polri segera memanfaatkan stok yang ada di daerah-daerah sebesar 19 juta dosis ini,” ungkap Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, pasca-Rapat Kabinet Terbatas, Jumat.
Budi menjelaskan bahwa dosis vaksin jadi yang telah terdistribusi mencapai 75 juta dosis. Hingga Jumat pagi, 56 juta dosis telah disuntikkan sehingga masih tersisa 19 juta dosis yang harus segera disuntikkan kepada masyarakat.
“Alhamdulillah, sampai pagi ini sudah disuntikkan 56 juta dosis untuk 50 juta orang yang suntik pertama, sisanya suntik kedua. Jadi, dari 75 juta itu tinggal sisa di stoknya ada sekitar 19 juta dosis,” papar Budi.
Budi menambahkan bahwa pemerintah akan terus mendatangkan vaksin guna mempercepat program vaksinasi Covid-19 nasional.
“Kita sudah mendapatkan kedatangan bahan baku yang cukup. Insya Allah, pada akhir Agustus akan ada tambahan lebih dari 30 juta dosis kembali,” terang Budi.
Kementerian Kesehatan, jelas Budi, menemukan sejumlah daerah yang menahan stok vaksin untuk keperluan dosis kedua. Terkait hal tersebut, Presiden menginstruksikan agar stok tersebut segera dipergunakan.
“Arahan Bapak Presiden, untuk vaksinasi ini agar dipercepat. Beliau memahami bahwa stok itu ditahan di daerah-daerah sebagai cadangan suntik kedua sebesar 19 juta dosis. Beliau meminta agar segera dihabiskan saja karena nanti akan ada dosis vaksin baru yang datang,” tutup Budi. [Mohamad Deny Irawan]