Jakarta, Gontornews — Presiden Joko Widodo tadi pagi melantik Komjen Pol Suhardi Alius sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Istana Negara, Jakarta. Ia menggantikan Tito Karnavian yang diangkat menjadi Kapolri.
Tak lama usai dilantik, Suhardi dipanggil oleh Presiden Joko Widodo untuk memperoleh arahan terkait tugas barunya.
Presiden, menurut Suhardi, mengarahkan bahwa terorisme bukan hanya ancaman nasional tapi sudah global. Artinya, harus ada langkah-langkah sistematis untuk membuat counter yang cukup bagi Indonesia dalam bingkai kemajemukan dan kebangsaan.
Seperti dirilis situs setkab.go.id, Suhardi berjanji akan mengimplementasikan arahan Presiden itu. Ia juga berjanji melanjutkan langkah-langkah yang telah dibangun pendahulunya, Tito Karnavian, saat memimpin BNPT.
“Kita akan sentuh semua suprastruktur maupun informalnya untuk bisa berkomunikasi, membuat suatu komunikasi yang baik sehingga kita betul-betul punya daya tahan terhadap pemikiran-pemikiran konsep radikal,†katanya kepada wartawan, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (20/7) pagi.
Sejalan dengan Kapolri, paparnya, program deradikalisasi akan dikuatkan. Untuk itu ia akan rangkul semua pihak, termasuk LSM, ormas, dan pemimpin komunitas lintas agama. “Semua akan kita libatkan. Sehingga betul-betul ini tanggung jawab nasional dan leading sector-nya adalah BNPT,†jelas Suhardi.
BNPT sebagai leading sector akan mengomunikasikan dan berkoordinasi terus dengan unit-unit yang ada di bawah kepemimpinan Kapolri. “Sekarang kita sistematis untuk maju ke depan bagaimana menghilangkan pemikiran konsep-konsep radikal di dalam masyarakat kita,†ujarnya. [Rusdiono Mukri]