Ponorogo, Gontornews–Keyakinan Trimurti dengan system Kulliyatul Mualimin al-Islamiyah (KMI) tak bisa ditawar dan diragukan lagi. Hal ini tercermin dari sikapnya yang selalu berusaha menerapkan system ini di pondok Modern Darussalam Gontor dan menekankan untuk diterapkan alumninya.
Ketua Forum Komunikasi Pesantren Muadalah Prof Dr KH Amal Fatullah Zarkasyi menegaskan bahwa ada ketentuan yang perlu diperhatikan apabila pondok pesantren yang satuan pendidikannya sudah masuk ke dalam system satuan pendidika muadalah, maka tidak dibolehkan selingkuh, artinya masih tetap ikut program dan ujian tsanawiyah dan aliyah atau SMP dan SMA.
“Maksud dari seribu KMI di Indonesia bukan seribu tsanawiyah dan aliyah atau SMP dan SMA di Indonesia,” ujarnya dalam acara Silaturahim dan Seminar Nasional bertema Pendidikan Mu’alimin Dalam Sistem Pendidikan Nasional” dalam rangka peringatan 90 tahun pondok modern Darussalam Gontor di Gedung BPPM pada, Kamis (1 /9).
Prof Amal berbagi cerita akan hal ini. Ada seorang kiai pondok alumni yang dengan bangganya bercerita kepada almarhum KH Imam Zarkasyi bahwa pondoknya memiliki system SMP-SMA.
Maka respon beliai KH Imam Zarkasyi ketika itu, “Bahwa Anda sekarang pulang ke pondokmu dan jangan datang lagi ke Gontor.”
Saking konsistennya dengan system mualimin KH Imam Zarkasyi mengatakan, bila santriku habis dan tinggal satu, maka yang satu itu tetap akan aku ajar. Sebab dari satu ini akan muncul seribu, kalau santri habis dengan berbagai sebab, ia akan mengajar dunia dengan pena.
Pernah suatu ketika terjadi dialog antara KH Imam Zarkasyi dan Muhammad Yunus tahun 1978. Pak Zar kepada gurunya yang sudah berusia lanjut masih produktif dengan karya tulis. Sementara dirinya yang lebih mudah tidak produktif menulis.
Prof Dr Muhammad Yunus menjawab ; Pak Zar buku-buku saya ini terus terbit tapi berapa banyak orang yang akan membaca. Disbanding buku-buku Anda berupa manusia dari alumni Gontor yang menjadi tokoh-tokoh masyarakat di Indonesia. Itu lebih berharga daripada buku-buku saya,” paparnya. [Ahmad Muhajir/DJ]