Negara Bagian Zamfara, Gontornews – Sekitar 200 warga sipil tewas dalam serangan kelompok teroris atau yang disebut bandit di negara bagian Zamfara, Nigeria Barat Laut. Serangan terjadi setelah militer melakukan serangan ke kamp-kamp para teroris di hutan beberapa hari lalu.
Seorang saksi yang juga Penduduk Desa Kurfa Danya, Babandi Hamidu, kepada AFP mengatakan bahwa ratusan bandit mengendarai sepedah motor berkeliling ke 10 desa dan menembaki siapa saja yang mereka lihat.
“Lebih dari 140 orang yang terkubur berasal dari 10 desa dan pencarian masih terus berlangsung karena banyak orang yang belum ditemukan,” katanya.
Para teroris tersebut menembak warga secara saporadis dan menjarah barang-barang serta membakar rumah mereka.
Sementara itu, Presiden Muhammadu Buhari dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa MIliter Nigeria berhasil melacak keberadaan geng-geng criminal dengan alat lacak yang mereka miliki. Pihaknya serius untuk melawan dan memberantas orang-orang yang melakukan terror dan selalu mengenakan pajak illegal kepada masyarakat yang mereka kepung.
“Serangan terbaru terhadap orang tak bersalah oleh bandit adalah tindakan putus asa mereka. Sekarang mereka akan terus berada di bawah tekanan tanpa henti dari pasukan militer kami,” kata Buhari.
Buhari juga menambahkan, pemerintah tidak akan mengalah dalam operasi militernya untuk menyingkirkan gerombolan bersenjata tersebut.
Sebelumnya, serangan militer dilakukan ke hutan Gusami dan desa Tsamre barat di Zamfara yang merupakan kamp-kamp para teroris. Sekitar 200 tewas dalam serangan tersebut.
Analis keamanan, Kabir Adamu, dengan Beacon Consulting Nigeria yang berbasis di Abuja, mengatakan bahwa penggerebekan pekan lalu bisa menjadi tanggapan terhadap operasi militer. Mereka marah dan membalas dendam dengan membunuh ratusan warga sipil.
“Mereka marah dan mereka dipaksa untuk berhadapan dengan fakta bahwa mereka akan menghadapi kematian untuk itu, mereka memutuskan untuk pindah ke lokasi lain dan dalam perjalanan ini mereka tampaknya melakukan serangan ini,” kata Adamu.
Tahun lalu, komplotan criminal bersenjata di Nigeria menjadi berita utama internasional dengan serangkaian serangan yang dilakukan di sekolah dan perguruan tinggi. Mereka menculik ratusan murid dan sebagian besar dibebaskan tetapi beberapa dari siswa itu masih ditahan.
Kekerasan mereka berakar pada bentrokan antara penggembala ternak nomaden dan petani yang menetap atas tanah dan sumber daya. Tetapi serangan balas dendam selama bertahun-tahun telah berkembang menjadi kriminalitas yang lebih luas.
Angkatan bersenjata Nigeria mengatakan pekan lalu mereka berhasil membunuh 537 bandit bersenjata dan elemen kriminal lainnya di wilayah tersebut dan menangkap 374 orang lainnya. Sementara 452 warga sipil yang diculik berhasil diselamatkan.[Devi]