Jakarta, Gontornews — Ratusan masa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menggeruduk gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin (9/5) untuk menuntut Wakil Ketua KPK Saut Situmorang mundur dari jabatannya. Tuntutan keras ini dipicu pernyataan Saut yang menjadikan HMI contoh orang pintar yang jahat. Selain menuntut mundur Saut, aktivis HMI juga berencana akan membawa kasus ini ke kepolisian.
Masa HMI juga mencoret-coret gedung KPK menggunakan warna merah bertuliskan “Tangkap Saut Situmorang, Saut itu Orang Harus dipecat.” Massa bahkan melakukan aksi bakar di depan gedung KPK yang menyebabkan kemacetan di sepanjang ruas Jalan HR Rasuna Said Kuningan, Jakarta.
Aksi tersebut diawali oleh penyataan Saut dalam sebuah acara talkshow di stasiun televisi, Benang Merah bertajuk Harga Sebuah Perkara (5/5). Saut menyebut kader HMI yang sudah menjadi pejabat publik menjadi pelaku korupsi. Diantaranya mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, yang juga mantan ketua umum HMI, divonis 8 tahun penjara oleh KPK pada 2014 karena kasus korupsi senilai Rp 2,21 miliar dari proyek Hambalang.
Sejumlah kader HMI lainnya yang kasus korupsinya ditangani KPK adalah mantan anggota badan anggaran DPR Wa Ode Nurhayati, mantan anggota Komisi VIII fraksi Golkar Zulkarnaen Djabbar sampai mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng. “Kami menuntut Saut Situmorang mundur dari jabatan Wakil Ketua KPK,†kata orator yang menggunakan pengeras suara.
Tidak hanya di Jakarta, aksi demonstrasi untuk memprotes pernyataan Saut Situmorang yang mendiskreditkan HMI juga terjadi di sejumlah kota seperti di Surabaya, Jember, Aceh, Jogjakarta, Bandung, Indramayu, Makassar, Â dan kota lainnya.
Sementara itu, Ketua Umum PB HMI Muhammad Fauzi menganggap tindakan pimpinan KPK ini sebagai bentuk fitnah dan pencemaran nama baik organisasinya. Sehingga Saut pun dilaporkan ke Bareskrim Polri dengan nomor LP/479/V/2016/Bareskrim. “HMI secara tegas akan mengusut, melakukan proses hukum, tidak ada proses damai,” katanya.
Akibat desakan yang cukup besar ini akhirnya Saut menyampaikan permohonan maaf atas pernyataannya. Mantan petinggi Badan Intelijen Negara ini juga akan segera menggelar pertemuan dengan petinggi HMI Â untuk menjalin kerjasama dalam pemberantasan korupsi. “Saya selaku pribadi, tidak bermaksud menyinggung HMI. Saya mohon maaf atas pernyataan saya tersebut,” ucap Saut di Gedung KPK Jakarta.
Sebelumnya, ketua KPK kelahiran Medan, 20 Maret 1959 ini juga pernah menjadi sasaran kemarahan habib Riziq Shihab saat memimmpin aksi damai di gedung KPK pada (4/4) untuk meminta supaya lembaga anti korupsi tersebut serius mengusut dugaan korupsi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Masa terus mendesak agar ada perwakilan KPK yang menemui koordinator aksi yang sejak pukul 08.00 hingga pukul 11.00 menunggu di gedung KPK untuk menyampaikan aspirasinya.
Saat itu, Saut Situmorang memberi jawaban yang berbelat-belit dan mengaku akan mempriorotaskan pekerjaan yang lebih utama. Akhirnya, kemarahan Habib Rizieq pun meledak dan menyebut bahwa pimpinan KPK telah bersikap “kurang ajar” terhadap habaib dan ulama serta ribuan umat Islam. [Ahmad Muhajir/DJ]