Ankara, Gontornews — Turki pada 11 Juni mengecam resolusi Kongres AS tentang sifat hubungan sekutu antara Turki dan Amerika Serikat.
“RUU yang disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat AS pada 10 Juni tidak sesuai akar persahabatan dan hubungan aliansi Turki dan AS. Tidak mungkin untuk menerima RUU yang tidak adil dan tidak berdasar tentang kebijakan luar negeri Turki dan sistem peradilan,” kata Kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataan tertulis.
Ini adalah keputusan yang “tidak dapat diterima”, tandas pernyataan tertulis itu seperti dirilis hurriyetdailynews.com.
Kementerian menambahkan, tidak dapat menerima RUU yang menggunakan “nada mengancam”.
“Seperti yang kami tekankan setiap saat, cara terbaik untuk menghilangkan sudut pandang yang berbeda antara sekutu melalui dialog dan menghormati keputusan kedaulatan negara,” pernyataan itu menegaskan.
“Resolusi AS tidak mengikat,” menurut Kementerian.
Dewan Perwakilan AS menyetujui RUU tersebut pada 10 Juni yang “menyatakan keprihatinan terhadap aliansi AS-Turki.”
RUU itu menggarisbawahi pentingnya kesetiaan antara Amerika Serikat dan Turki, mengingat aliansi NATO Turki, dan mengecam keputusan Turki yang membeli sistem pertahanan udara dan rudal Rusia S-400.
Pemerintah AS telah menawarkan kepada Turki sistem pertahanan yang “kuat, mampu, dan dapat dioperasionalkan NATO” sesuai dengan persyaratan Turki, tulis RUU itu.
RUU itu juga mengecam keputusan Turki yang membeli rudal S-400, dengan mengatakan, “Ini membahayakan integritas aliansi AS-Turki dan merusak NATO.”
Jika Turki tidak menghentikan pembelian S-400, Amerika Serikat akan menghentikan keikutsertaan Turki dalam program industri F-35 dan akan menerapkan sanksi.
Ketegangan antara Amerika Serikat dan Turki telah mencapai puncaknya dalam beberapa bulan terakhir dengan Ankara akan mulai menerima sistem rudal darat-ke-udara Rusia yang canggih pada bulan Juli.
Para pejabat AS menyarankan Turki untuk membeli sistem rudal Patriot AS daripada sistem S-400, dengan alasan bahwa sistem buatan Rusia akan tidak kompatibel dengan sistem NATO dan mengekspos F-35 terhadap kemungkinan akal-akalan Rusia.
Tetapi Turki telah menekankan bahwa S-400 tidak akan diintegrasikan ke dalam operabilitas NATO dan tidak akan menjadi ancaman bagi aliansi.
Ankara mengatakan bahwa itu adalah penolakan awal Washington untuk menjual sistem rudal Patriot yang membuatnya mencari tawaran lain, menambahkan bahwa Rusia menawarkan kesepakatan yang lebih baik termasuk transfer teknologi.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada 4 Juni bahwa Amerika Serikat belum memberi Turki “tawaran sebagus S-400-an.” [RM]