Ankara, Gontornews — Pasukan Turki telah melumpuhkan 1.162 teroris dalam operasi di dalam dan di luar negeri tahun ini, kata Kementerian Pertahanan Nasional Turki pada 30 Mei.
Para teroris dinetralkan dalam 181 operasi skala besar dan menengah, jurubicara kementerian Mayor Pınar Kara mengatakan pada jumpa pers di Ankara sebagaimana dirilis Hurriyetdailynews.com.
Jumlah tersebut termasuk 142 teroris yang dinetralkan dalam operasi Pence-Simsek dan Pence-Yildirim di Irak utara.
Sebanyak 57 gua, 110 tempat penampungan, dan 398 ranjau juga hancur, tambahnya.
Otoritas Turki sering menggunakan istilah “dinetralkan” untuk menyebut teroris tersebut menyerah atau dibunuh atau ditangkap.
Kelompok teror PKK sering menggunakan pangkalan di Irak utara, tepat di seberang perbatasan selatan Turki, untuk bersembunyi dan merencanakan serangan teror di Turki.
Turki meluncurkan operasi Pençe-Şimşek dan Pençe-Yıldırım pada tanggal 23 April di wilayah Metina dan Avaşin-Basyan di Irak utara.
Dalam lebih dari 35 tahun kampanye terornya melawan Turki, PKK – yang dinilai sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS, dan UE – bertanggung jawab atas kematian setidaknya 40.000 orang, termasuk wanita, anak-anak, dan bayi.
Sejak 1 Januari, pasukan Turki telah menangkap 62.296 orang yang mencoba melintasi perbatasan negara secara ilegal, sementara sekitar 530 kilogram obat-obatan dan 1.486 senjata disita dalam operasi anti-penyelundupan, kata Kara.
Secara terpisah, Turki telah memecat lebih dari 24.700 personel militer sejak kudeta yang digagalkan pada 2016 sebagai bagian dari perjuangannya melawan FETÖ, sementara 2.493 lainnya masih menghadapi persidangan, kata pejabat itu.
FETÖ dan pemimpinnya yang berbasis di AS, Fetullah Gülen, mengatur kudeta yang digagalkan pada 15 Juli 2016, yang menyebabkan 251 orang tewas dan 2.734 terluka.
Ankara juga menuduh FETO berada di belakang kampanye jangka panjang untuk menggulingkan negara melalui infiltrasi institusi Turki, khususnya militer, polisi, dan peradilan.
Angkatan Bersenjata Turki akan terus memerangi terorisme dengan tekad demi negara dan bangsa, tegas Kara.
Dia mengatakan pasukan Turki akan terus melindungi hak dan kepentingan Turki dan Republik Turki Siprus Utara (TRNC) di Laut Aegea dan Mediterania Timur, serta menjalankan peran mereka sebagai penjamin perdamaian dan keamanan di Pulau Siprus sejalan dengan jaminan internasional dan perjanjian aliansi. []