Jakarta, Gontornews – Uni Emirat Arab (UEA) akan mengembangkan beberapa proyek infrastruktur besar di Indonesia, termasuk resor pariwisata bernilai jutaan dolar di provinsi paling barat, Aceh. Demikian dirilis Arabnews.com, Ahad (7/3).
Serangkaian perjanjian bisnis ditandatangani oleh kedua negara dalam kunjungan Menteri Energi dan Infrastruktur UEA Suhail Al-Mazroui di Jakarta pada hari Jumat. Perjanjian tersebut merupakan bagian dari kesepakatan senilai $22,9 miliar yang ditandatangani dalam kunjungan Presiden Joko Widodo di Abu Dhabi pada bulan Januari tahun lalu. Kesepakatan investasi, yang juga mencakup energi, infrastruktur dan pertambangan, itu dipandang sebagai yang terbesar dalam sejarah Indonesia.
Proyek pengembangan resor pariwisata, yang menurut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan bernilai antara $300 juta dan $500 juta, diharapkan akan dimulai di Kabupaten Aceh Singkil pada bulan Mei.
Aceh, provinsi semi-otonom di ujung barat laut Pulau Sumatera, merupakan satu-satunya wilayah dengan mayoritas Muslim di Indonesia yang memberlakukan hukum Islam.
“Saya pikir dalam waktu dua bulan, kita bisa melihat kemajuan proyek ini di kawasan Singkil,” kata Pandjaitan saat konferensi bersama dengan Al-Mazroui.
Sementara pihak berwenang belum mengungkapkan rincian lebih lanjut, Al-Mazroui kepada Arabnews mengatakan bahwa beberapa pulau di lepas pantai utama Aceh telah diidentifikasi untuk resor tersebut.
“Mudah-mudahan tim bisa merampungkannya dan selanjutnya kita akan melangkah ke tahap selanjutnya untuk mendapatkan kesepakatan yang pasti,” katanya.
Perjanjian proyek tersebut ditandatangani oleh Gubernur Aceh Nova Iriansyah dan Amine Abide, direktur eksekutif Murban Energy, sebuah perusahaan UEA yang portofolio investasinya mencakup pengembangan resor mewah di Maladewa dan Seychelles.
Menurut pernyataan Duta Besar RI untuk UEA, Husin Bagis, salah satu pertimbangan untuk mengembangkan proyek di Aceh karena hanya berjarak lima jam dari UEA dengan menggunakan pesawat. Dia mengatakan Abide telah mengunjungi sembilan pulau di Kabupaten Aceh Singkil yang masuk dalam daftar proyek.
Di antara perjanjian yang ditandatangani di Jakarta, yang menurut Al-Mazroui merupakan tindak lanjut dari yang ditandatangani di Abu Dhabi tahun lalu, ialah kesepakatan $1,2 miliar antara perusahaan logistik UEA Dubai Port (DP) World dan kelompok Maspion Indonesia untuk mengembangkan pelabuhan dan kawasan industri di Gresik, Jawa Timur.
Kesepakatan lain yang ditandatangani pada hari Jumat, kata Panjaitan, termasuk kesepakatan antara produsen senjata milik negara Indonesia Pindad dan produsen senjata kecil UEA Caracal untuk mengembangkan senapan serbu, drone, dan teknologi sistem pertahanan. []