Jakarta, Gontornews – Usai kudeta di Turki beberapa hari silam, beredar tuduhan bahwa Fathullah Gulen adalah “aktor intelektual” di balik aksi kudeta militer yang gagal tersebut. Tetapi Gulen sebagai tokoh “Gerakan Hizmet” menampik tuduhan tersebut.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan satu dari perguruan tinggi negeri di Indonesia yang sebelumnya membangun kerja sama bidang pendidikan dengan Fethullah Gulen Chair. Namun dikabarkan sebelum Ramadhan yang lalu Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta telah menghentikan kerja sama dengan lembaga pendidikan dari Turki, “Fathullah Gulen Chair”
“Kami sudah menghentikan kerja sama dengan pihak Fathullah Gulen Chair sebelum Ramadhan. Pemutusan kerja sama ini berdasarkan berbagai pertimbangan mendasar,” kata Rektor UIN Syarif Hidayatullah Prof Dr Dede Rosyada MA kepada pers di Jakarta, Jumat.
Seperti dikutip antara Dede Rosyada menekankan bahwa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ingin kerjasama dibangun berdasarkan hubungan pemerintah dengan pemerintah (G to G). Bukan dengan pihak LSM.
Rektor UIN Syarif Hidayatullah tidak menampik akan adanya tuduhan sementara pihak bahwa pemutusan kerja sama itu berdasarkan tekanan dari Duta Besar Turki untuk Indonesia,
“Tepatnya bukan tekanan. Tapi pihak Dubes Turki di Jakarta memberi saran ke Dirjen Pendidikan Tinggi Islam Kementerian Agama RI agar kerja sama dengan pihak Fathullah Gulen Chair ditinjau ulang,” ujarnya.
Baginya, kerja sama dengan pihak manapun tidak jadi masalah demi membangun pendidikan yang lebih baik di perguruan tinggi Islam. Sisi yang menjadi masalah adalah jika kerja sama tersebut akan mempengaruhi iklim pendidikan itu sendiri.
“UIN Jakarta ingin bekerja sama dengan berbagai pihak yang tidak terkait dengan persoalan di luar pendidikan. Jika nuansa politis atau non pendidikan terlalu dominan, efek bagi kerja sama adalah lahirnya berbagai prasangka,” tegasnya.
Aksi kudeta militer di Turki itu antara lain berpengaruh tidak baik terhadap kerja sama yang dibangun Fathullah Gulen Chair di bidang pendidikan dan sosial dengan sejumlah pihak.
[Muhammad Khaerul Muttaqien/DJ]