Jakarta, Gontornews — Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin menekankan pentingnya langkah cepat untuk mendorong kenaikan cakupan layanan air bersih nasional. Pemerintah menargetkan 100 persen rumah tangga memiliki akses air minum layak pada tahun 2024, termasuk 15 persen akses air minum aman dan 30 persen akses air minum perpipaan. Namun, dalam tiga tahun terakhir, cakupan air minum layak, hanya naik 1,5 persen.
“Pemerintah telah menargetkan perbaikan air bersih bagi masyarakat melalui sistem ekonomi berkelanjutan. (Pemerintah berharap-red) masyarakat dapat memanfaatkan hasil pemerataan layanan air bersih secara nyata,” ujar Kiai Ma’ruf saat berpidato dalam pembukaan State-Owned Enterprises (SEO) International Conference sekaligus peluncuran Indonesia Water Fund (IWF), di Jakarta, Senin 17 Oktober 2022 secara virtual.
Dalam kesempatan tersebut, Wapres mengapresiasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang telah menginisiasi program IWF sebagai upaya mendukung pembiayaan pengadaan air bersih di Indonesia.
“Sehubungan dengan upaya pemenuhan kebutuhan air bersih, saya mengapresiasi inisiatif Kementerian BUMN yang telah mengupayakan terobosan melalui program Indonesia Water Fund,” ujarnya sebagaimana dilansir Sekretariat Kabinet.
Wapres berharap IWF mampu mendukung penyediaan air bersih kepada masyarakat secara optimal tanpa mengandalkan anggaran belanja negara.
“Keberadaan IWF sebagai platform untuk mendukung percepatan investasi penyediaan sambungan air bersih ke rumah-rumah, diharapkan dapat menjadi alternatif solusi bagi pemerintah melalui pendanaan non-APBN,” tuturnya.
Namun, Wapres mencatat, pemerintah dan BUMN tidak dapat bekerja sendiri dalam upaya pemenuhan kebutuhan air bersih, sehingga diperlukan kerja sama berbagai pemangku kebijakan dan masyarakat luas sehingga upaya tersebut dapat berjalan maksimal.
“Diperlukan peran serta dari dunia usaha, filantropi, organisasi profesi, akademisi, media, dan lembaga swadaya masyarakat. Jejaring ini harus dikembangkan dengan kuat dan terkoordinasi dengan baik,” tegasnya.
Terakhir, Wapres berharap acara ini dapat bermanfaat secara nyata dalam peningkatan akses masyarakat terhadap air bersih, sehingga turut serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
“Saya harap Indonesia Water Fund, yang diluncurkan hari ini, dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di masa yang akan datang,” tutupnya.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan bahwa hanya 23 persen penduduk Indonesia yang memiliki akses air bersih. Sebagian masyarakat Indonesia masih menghadapi ketimpangan harga air bersih mulai dari Rp 65.000 (4,4 Dolar Amerika Serikat) hingga Rp 140.000 (9,5 Dolar Amerika Serikat) per meter kubik. Untuk itu, IWF hadir melalui sinergi berbagai pihak untuk meningkatkan akses air bersih tersebut.
“Melalui sinergi antara BUMN, dan mitra strategis baik global maupun swasta, IWF diharapkan dapat menjadi solusi alternatif bagi pemerintah dalam perluasan akses air bersih kepada masyarakat,” jelasnya. [Mohamad Deny Irawan]