Azaz, Gontornews — Lebih dari 70 keluarga berkumpul di Kota Azaz, Suriah, yang dikuasai pemberontak pada hari Jumat (7/1) untuk menyoroti penderitaan orang-orang terkasih yang hilang dalam penjara pemerintah yang sangat ditakuti.
Sejak perang saudara pecah di Suriah pada 2011, hampir satu juta orang telah ditahan di jaringan penjara dan kamp yang dikelola oleh berbagai layanan keamanan, menurut kelompok pemantau Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris.
Sekitar 105.000 orang telah meninggal dalam tahanan, sementara yang lain telah dibebaskan, tetapi puluhan ribu masih belum ditemukan, menurut data Observatorium.
Salah seorang keluarga korban, Lama Andani, mengatakan sudah sembilan tahun suaminya ditangkap.
Selama 18 bulan, dia telah menerima beberapa informasi secara tidak langsung, tetapi kemudian tidak ada kabar apa-apa lagi.
“Saya tahu bagaimana rasanya disiksa di penjara rezim,” kata Andani, yang menghabiskan sembilan tahun di penjara selama pecahnya kerusuhan politik sebelumnya di Suriah pada tahun 1980-an.
“Kami datang ke sini dengan harapan dapat menyampaikan pesan kami kepada komunitas internasional… agar tidak dilupakan,” paparnya dirilis Arabnews.com.
“Saya bermimpi melihat suami saya… dan mengetahui apa yang terjadi padanya,” katanya, saat dia bergabung dengan orang lain memposting pesan di sebuah alun-alun di Azaz.
Kota Azaz, yang berbatasan dengan Turki, diduduki oleh pasukan Turki pada 2016 untuk mencegahnya jatuh ke tangan pasukan Kurdi yang didukung AS, yang telah merebut sebagian besar Suriah utara dari kelompok Daesh.
Sejak itu, Kota Azaz berada di bawah kendali kelompok pemberontak yang didukung oleh Ankara.
Pada 2013, seorang pembelot militer yang dikenal sebagai “Caesar” menyelundupkan lebih dari 50.000 foto keluar dari Suriah, banyak di antaranya mendokumentasikan kematian tahanan di pusat penahanan atau rumah sakit militer.
Nama itu kemudian disebutkan dalam undang-undang AS yang memberikan sanksi ekonomi terhadap Suriah.
Meskipun ada upaya untuk membuka dialog tentang orang-orang yang hilang, hanya sedikit kemajuan yang dicapai untuk mengetahui nasib mereka.[]