Tokyo, Gontornews — Kantor berita Jepang, NHK, melaporkan, secara resmi, Yoshihide Suga terpilih sebagai Perdana Menteri Jepang, Rabu (16/9). Suga menggantikan Shinzo Abe setelah yang bersangkutan mengundurkan diri karena alasan kesehatan.
Suga meraih mayoritas suara parlemen tidak lama setelah ia terpilih sebagai Ketua Partai Demokratik Liberal yang menguasai mayoritas suara parlemen.
Sebelum menjabat sebagai Perdana Menteri, Suga merupakan Sekretaris Kabinet di masa kepemimpinan Perdana Menteri Abe. Tercatat, Suga menjabat sebagai Sekretaris Kabinet selama 7 tahun di era Perdana Menteri Abe.
Selama delapan tahun terakhir, wartawan dan media mencecar pemerintah Jepang dengan tuduhan korupsi atau kebijakan tidak populer. Akan tetapi, Suga, yang juga bertindak sebagai Juru bicara pemerintah, mampu menjawab tuduhan tersebut dengan jawaban yang tepat.
Masyarakat mengenal Suga dengan julukan ‘Paman Reiwa’ merujuk pada peluncuran nama era baru Jepang Reiwa. Reiwa merupakan julukan bagi Suga yang seolah memberikan cara pandang baru tentang bagaimana pembantu dan penasihat Perdana Menteri bekerja.
Suga tercatat telah terjun ke dunia politik 40 tahun silam. Saat itu, ia berhasil meraih kursi di Dewan kota Yokohama. Sepuluh tahun kemudian, ia menggunakan kampanye jalanan untuk memenangkan kursi di Majelis Rendah. Meskipun berasal dari desa, Suga tidak melupakan asal muasal dirinya.
Sejak menjabat sebagai Sekretaris Kabinet, ia mempromosikan kebijakan untuk membantu masyarakat pedesaan yang terpukul cepatnya perubahan demografi masyarakat Jepang. Lima tahun setelah Abe mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Perdana Menteri pada periode pertama, Suga menyerukan Abe untuk kembali berkuasa.
Bagi Suga, “Dimana ada kemauan, di situ ada jalan,”
Setelah terpilih sebagai Perdana Menteri, Suga seolah membiarkan dunia mengenali dirinya. Kini, putra petani buah asal Yokohama tersebut harus mengungkapkan cintanya kepada negara melalui jalur politik yang ia jalani. [Mohamad Deny Irawan]