Bogor, Gontornews — Alhamdulillah melalui diplomasi total sepuluh warga negara Indonesia (WNI) yang disandera oleh kelompok bersenjata di Filipina berhasil dibebaskan dengan selamat. Pesiden Joko Widodo menyampaikan rasa syukurnya atas dibebaskannya 10 anak buah kapal (ABK) Brahma 2 yang telah diculik dan disandera di Filipina selatan sejak 26 Maret silam.
“Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT akhirnya 10 ABK WNI yang disandera oleh kelompok bersenjata sejak 26 Maret 2016 lalu, saat ini telah dapat dibebaskan,†kata Presiden Joko Widodo dalam konperensi pers yang digelar mendadak di Istana Kepresidenan Bogor, Ahad (1/5) petang.
Menurut Joko Widodo, banyak sekali pihak yang telah bekerjasama dalam pembebasan 10 WNI itu. Oleh karena itu, Presiden menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak, seluruh anak bangsa yang telah membantu proses upaya pembebasan ini, baik yang formal maupun yang informal.
“Ucapan terima kasih terutama juga saya tujukan kepada Pemerintah Filipina. Tanpa kerjasama yang baik upaya pembebasan tersebut tidak mungkin membuahkan hasil yang baik,†ujar Presiden Joko Widodo sebagaimana dikutip kemlu.go.id, Senin (2/5).
Ia juga menegaskan, saat ini pemerintah masih terus bekerja keras untuk pembebasan empat ABK WNI lainnya, yang masih disembunyikan oleh kelompok penyandera.
Kesepuluh WNI itu dibebaskan dengan cara dibawa ke rumah Gubernur Sulu, dan kemudian dibawa ke pangkalan militer Filipina. Mereka terlihat kelelahan, tapi tetap bersemangat.
Mereka sampai kembali di Indonesia, Ahad (1/5) tengah malam. Sejumlah pejabat negara antara lain Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dan Mensesneg Pratikno menjemput mereka di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Menlu Retno dalam sambutannya menegaskan, seluruh proses dan upaya pembebasan ABK WNI dipimpin oleh Pemerintah Indonesia. Proses diplomasi yang dilakukan adalah diplomasi total, bukan hanya pemerintah ke pemerintah (G to G), tapi juga melibatkan berbagai pihak. “Pemerintah RI yang memimpin, tapi dengan melibatkan seluruh anak bangsa,” paparnya kepada wartawan.