Surabaya, Gontornews — Sebelas santri Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) Kampus 2 terpapar covid-19 di Surabaya dikabarkan baik dan ceria. Informasi yang diterima dari Satgas Covid-19 Gontor, Ahad (12/7), melaporkan bahwa kesebelas santri tersebut rutin mengikuti senam dan berolahraga.
Sebagaimana diketahui, kesebelas santri yang dinyatakan positif Covid-19 telah dipindahkan ke Rumah Sakit Lapangan, Indarpura, Surabaya, dari RSUD Harjono Ponorogo. Pemindahan ini merupakan terusan dari penawaran Gubernur Jatim, Kapolda Jatim dan Pangdam V Brawijaya kala berkunjung ke Gontor Kampus 2. Gontor pun menyambut baik tawaran ini sekalipun menyebut pelayanan di RSUD Ponorog telah dinilai cukup baik.
“Ini berawal dari kunjungan Gubernur Jatim, Kapolda Jatim dan Pangdam V Brawijaya ke Gontor Kampus 2 beberapa waktu lalu. Gubernur beserta rombongan lantas menawarkan penanganan 11 santri yang positif di RS Darurat Indrapura Surabaya. Tentunya, karena ini merupakan tawaran dari Ibu Gubernur, maka kami tidak enak hati jika menolak tawaran tersebut,” ungkap Juru Bicara Satgas Covid-19 Gontor, Adib Fuadi Nuriz, dalam rilis yang diterima Gontornews.
Adib menambahkan apabila ada santri yang terkonfirmasi positif, maka Gontor akan memusyawarahkan apakah akan di bawa langsung ke Surabaya atau cukup di Ponorogo.
Sementara itu, pendamping sebelas santri terpapar Covid-19 di Surabaya, Ustadz Sholeh, memastikan bahwa asupan makanan dan suplemen vitamin terjamin.
“Santri-santri kita di dalam tempat pemulihan tersebar di beberapa kamar. Setiap kamar, ditempati dua santri dan telah dipenuhi dengan suplemen dan lain-lain. Setiap pagi anak-anak kita berolahraga dan dibimbing langsung oleh tenaga kesehatan Rumah Sakit,” ungkap Ustadz Soleh.
Tim Kerja Sama Satgas Covid-19 Gontor, Munif Attamimi, menambahkan bahwa kondisi anak-anak baik seraya memohon agar dapat segera pulih.
“Kondisi sementara di RS Lapangan Indrapura Surabaya, ahamdulillah lancar terkendali. Sebelas anak kita dalam keadaan baik. Semuanya dapat menikmati makanan yang disediakan, bisa mengikuti senam dan bergerak di sekeliling ruangan isolasi. Semoga hasil uji swab selanjutnya negatif sehingga mereka dapat kembali ke pondok seperti semula,” pungkasnya. [Mohamad Deny Irawan]