Yerusalem, Gontornews — Pekan ini, sebanyak 46.000 siswa perempuan dan laki-laki pengungsi Palestina memulai tahun ajaran baru 2019-2020 di 96 sekolah yang dikelola oleh Badan Pemulihan dan Pekerjaan PBB (UNRWA) di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur.
Siswa di Sekolah Perempuan Silwan di Yerusalem Timur sangat senang pergi ke sekolah, tidak hanya untuk melihat teman-teman mereka, tetapi juga karena sekolah mereka, seperti yang lainnya, direnovasi selama liburan musim panas dengan bantuan dari Dana Saudi untuk Pembangunan.
“Membuka tahun ajaran baru di Silwan adalah momen penting bagi komunitas pengungsi Palestina yang hanya melihat sedikit harapan di cakrawala. Kegiatan UNRWA berfungsi sebagai jangkar dan memberikan stabilitas dalam kehidupan mereka,” kata Komisaris Jenderal UNRWA, Pierre Krähenbühl, yang bergabung dengan para siswa pada Kamis (29/8).
“Pendidikan terletak di jantung mandat UNRWA dan anak-anak yang saya temui hari ini adalah pengingat yang kuat bahwa investasi ini sangat penting,” ujar Krähenbühl, seperti dikutip Wafa, Jumat (30/8).
Banyak siswa, termasuk mereka yang tinggal di daerah Silwan sering menyaksikan bentrokan dan ketegangan antara warga Palestina dengan pasukan keamanan Israel sebagai akibat dari meningkatnya kehadiran pemukim dan organisasi pemukim.
Krähenbühl mengatakan, setiap kunjungan ke sekolah UNRWA di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, orang terkesan dengan komitmen unik para pengungsi Palestina untuk mengejar pendidikan dan pengetahuan.
Ia melanjutkan, meskipun menghadapi banyak kesulitan, siswa berprestasi dan menunjukkan keberanian besar dalam mengejar pengetahuan.
“Keluarga mereka bangga dan kami merasa salut dengan ketabahan mereka. Kami juga sangat berterima kasih kepada kepala sekolah, guru, konselor UNRWA dan banyak lainnya yang bekerja keras untuk mempersiapkan tahun ajaran baru dan untuk memastikan sekolah kami akan tetap terbuka,” pungkasnya. [Fathurroji]