Tangerang Selatan, Gontornews — Aksi Cepat Tanggap (ACT) Tangerang Raya bersama Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) menggelar pelatihan “Water Rescue Masjid Siaga Bencana” untuk pengurus DKM dan remaja masjid di wilayah Tangerang Raya.
Gagasan masjid bukan sekadar tempat beribadah, tetapi memiliki peran sosial di masyarakat. Pengurus Dewan Kemakmuran Masjid juga dianggap perlu memahami peran mengayomi masyarakat, termasuk saat bencana. Hal itu disampaikan Rodi Maryanto dari Tim Program ACT Tangerang Raya.
“Pada saat bencana alam terjadi, masjid hampir selalu menjadi tempat berlindung dan berkumpul bagi para penyintas. Kami rasa, hal itu lebih baik jika pengurus juga mampu memberikan pertolongan pertama saat bencana terjadi,” jelas Rodi dilansir laman actnews, Ahad (8/3).
Pelatihan yang diselenggarakan di wilayah Situ Gintung, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten berisi materi dan praktik penyelamatan dasar di air. Hal itu antara lain pengenalan alat-alat penyelamatan dan pengendalian perahu.
Kepala Cabang ACT Tangerang Raya Suryadi berharap, pengurus DKM yang mengikuti pelatihan dapat merespons cepat ketika bencana terjadi.
“Kami berharap para peserta menjadi relawan tanggap saat bencana,” terang Suriadi.
Adanya pelatihan ini pun amat disyukuri Amalia, salah satu peserta. Menurut Amalia, pelatihan penyelamatan di air amat perlu karena wilayah Jabodetabek tidak terhindar dari banjir.
“Acara ini keren sih, saya jadi tahu bahwa Indonesia ini berpotensi sekali bencana, maka dari itu pelatihan ini bagi saya sangat penting karena untuk menolong sesama bukan hanya tanggung jawab otoritas tertentu, tetapi tanggung jawab masyarakat Indonesia,” terang Amalia.[]